WahanaNews.co | Kepolisian India pada Sabtu, 2 Juli 2022, menangkap dan menahan sosok dalang pembunuhan Kanhaiya Lal Teli, seorang penjahit dan pemeluk Hindu di Rajasthan, utara India.
Teli, diduga membuat unggahan di media sosial yang bernada mendukung Nupur Sharma, mantan juru bicara partai Perdana Menteri Narendra Modi, yang membuat pernyataan menghina Nabi Muhammad pada Mei 2022 lalu.
Baca Juga:
Sosok Sheikh Hasina, PM Bangladesh Kabur ke India yang Mundur-Kabur karena Demo
Tiga pejabat senior di Kepolisian India menyatakan, dua laki-laki Muslim yang tinggal di Rajasthan ditahan. Sebab diduga telah merencanakan pembunuhan Teli di tokonya di Udaipur.
"Kami sekarang telah menangkap dua dalang, dan sebelumnya kami telah menangkap dua orang yang melakukan kejahatan keji itu," kata Prafulla Kumar, seorang pejabat senior polisi yang berbasis di Udaipur, dilansir Reuters.
Kumar menambahkan, saat ini layanan internet secara bertahap sudah dipulihkan. Namun, pasukan keamanan terus bersiaga.
Baca Juga:
PM Bangladesh Undur Diri, Hasina Mengungsi ke India
Sebelumnya, dua laki-laki Muslim yang sudah ditahan atas pembunuhan itu mengatakan, tindak pembunuhan tersebut merupakan respon atas dukungan korban terhadap pernyataan anti-islam dari Sharma.
Keduanya teridentifikasi sebagai pelaku karena merekam aksi tersebut dan mengunggahnya secara online.
Massa yang marah, termasuk beberapa pengacara, menampar dan mendorong keempat terdakwa dalam kasus pembunuhan itu ketika mereka dihadapkan ke pengadilan pada Sabtu, 2 Juli 2022.
Pembunuhan itu telah menaikkan ketegangan antara mayoritas Hindu dan minoritas Muslim.
Sebelumnya pada Jumat lalu, 1 Juli 2022, Hakim dari Mahkamah Agung India mengatakan Sharma harus meminta maaf kepada masyarakat India setelah pernyataannya membuat gaduh keberagamaan di India.
Setidaknya dua demonstran ditembak dan dibunuh oleh polisi di India selama protes terhadap komentar Sharma (yang menghina Nabi Muhammad).
Selain menimbulkan gejolak di dalam negeri, ucapan Sharma juga membuat marah negara-negara Islam dan memicu ketegangan diplomatik.
Di Afghanistan, kelompok militan mengklaim serangan terhadap kuil Sikh sebagai tanggapan atas penghinaan yang ditujukan kepada Nabi Muhammad di India. Serangan itu menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai tujuh orang.
Badan Investigasi Nasional (NIA) - badan anti-terorisme terkemuka India, sedang menyelidiki kasus pembunuhan Teli. Seorang pejabat senior NIA di New Delhi para agen menginterogasi Muslim yang terkait dengan empat tersangka di Udaipur untuk mengidentifikasi apakah mereka memiliki hubungan dengan jaringan militan.
Dewan Hukum Pribadi Muslim Seluruh India menyebut insiden pembunuhan itu sangat terkutuk. Mereka menyatakan bahwa peristiwa itu bertentangan dengan hukum India dan aturan Islam. [qnt]