Dia mencatat ketika datang ke Indo-Pasifik, Prancis sudah memiliki kehadiran "substansial" dan memainkan peran kunci dalam memperkuat keamanan dan kemakmuran kawasan.
Presiden AS menyoroti tujuan menyeluruh AUKUS adalah, “Memastikan sekutu memiliki kemampuan modern untuk bertahan dengan baik melawan ancaman yang berkembang pesat."
Baca Juga:
Rusia Berencana Memindahkan Kapal Selam Nuklir ke Semenanjung Laut Pasifik
Dia juga menekankan armada kapal selam nuklir masa depan Australia tidak akan dipersenjatai dengan senjata nuklir.
“Kami tidak berbicara tentang kapal selam bersenjata nuklir, ini adalah kapal selam bersenjata konvensional yang ditenagai oleh reaktor nuklir,” tegas Biden.
Berikut ini rincian misi AUKUS yakni pemerintah Australia, Inggris, dan AS akan bergerak untuk saling memperkuat kemampuan dalam mendukung kepentingan keamanan dan pertahanan. Tiga negara akan mempromosikan berbagi informasi dan teknologi yang lebih dalam.
Baca Juga:
Australia Belanja Kapal Selam Nuklir AS, China: Salah dan Berbahaya
Mereka akan mendorong integrasi yang lebih dalam dari ilmu pengetahuan, teknologi, basis industri, dan rantai pasokan yang terkait dengan keamanan dan pertahanan. Ketiga negara akan memperdalam kerja sama dalam berbagai kemampuan pertahanan dan keamanan.
Mereka akan fokus pada peningkatan kemampuan dunia maya, kecerdasan buatan, teknologi kuantum, dan kemampuan bawah laut tambahan.
Naval Group asal Prancis menyuarakan "kekecewaan mendalam" sebagai tanggapan atas pengumuman AUKUS pada Rabu (15/9/2021) karena berita itu merusak kontrak kapal selam Australia senilai USD90 miliar dengan kontraktor pertahanan tersebut.