WahanaNews.co | Korea Utara mungkin jadi negara paling kontroversial di muka bumi.
Rezim Kim Jong-un yang tertutup, seringkali dianggap tak menyejahterahkan rakyat.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Apalagi, program senjata nuklir rezim ini, yang selalu memantik huru-hara global.
Karena itulah, banyak yang mengharapkan rezim Korut runtuh.
The Week sempat mengulas sejumlah skenario yang bisa robohkan kekuasaan Kim Jong-un.
Baca Juga:
Krisis Kelahiran di Korut: Pemerintah Penjarakan Dokter Aborsi dan Sita Alat Kontrasepsi
Mulai dari yang "baik", sampai yang "kejam".
Berikut paparannya:
Skenario Baik
Korea Utara dan Korea Selatan selalu fokus pada reunifikasi Korea.
Namun, rezim Kim selalu menolak berkompromi mengenai perubahan kekuasaan atau denuklirisasi.
Tapi, dengan bantuan China dan AS, penyatuan ini mungkin saja terjadi.
Atau, katakanlah, dengan sedikit kompromi, demokrasi bisa terlahir di Korut.
Skenario Buruk
Rezim Kim bisa saja runtuh oleh kudeta militer atau unjuk rasa besar-besaran.
Negara dengan perekonomian terpusat, sistem politik yang berada pada satu orang, ditambah infrastruktur yang lemah akan sangat rentan.
Perubahan rezim secara cepat, seperti laporan hasil riset lembaga non-profit Rand, bisa saja terjadi.
Runtuhnya kekuasaan rezim Kim setelah enam dekade berkuasa jelas akan meninggalkan kekuasaan yang kosong.
Skenaro Paling Buruk
Serangan udara AS.
Ini jadi siasat yang paling buruk untuk meruntuhkan rezim.
AS mampu menghancurkan infrastruktur militer utama Korut dalam hitungan beberapa jam.
Angkatan bersenjata Korut akan kerepotan menghalau konflik ini.
Jelas akan ada banyak korban jiwa.
Nuklir Kim pun bisa jadi petaka berikutnya.
China juga kemungkinan berpihak pada Korut, membuat situasi makin pelik.
Skenario terburuk ini memang tak seharusnya terjadi. [qnt]