WahanaNews.co | Rusia memberlakukan larangan perjalanan ke negaranya pada Wakil Presiden AS Kamala Harris dan CEO Facebook/Meta Mark Zuckerberg terhitung mulai Kamis (21/4/2022) kemarin.
Rusia juga melarang lusinan orang Amerika dan Kanada terkemuka lainnya mengunjungi negaranya sebagai pembalasan atas sanksi yang dijatuhkan AS dan sekutunya.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Dilansir AFP, kementerian luar negeri Rusia mengatakan ada pembatasan perjalanan terhadap 29 orang Amerika dan 61 warga Kanada.
Mereka termasuk pejabat pertahanan, pemimpin bisnis, dan jurnalis dari kedua negara. Larangan berlaku tanpa batas waktu.
Kementerian luar negeri mengatakan daftar itu terdiri dari orang-orang yang bertanggung jawab atas kebijakan "Russophobia" kedua negara.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Di Washington, salah satu pejabat yang menjadi sasaran, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, mengatakan bahwa larangan bepergian itu adalah "suatu kehormatan."
"Saya harus mengatakan bahwa itu adalah penghargaan, mendapatkan kemarahan dari pemerintah yang berbohong kepada rakyatnya sendiri, lakukan hal brutal pada negara tetangganya dan berusaha menciptakan dunia di mana kebebasan dibatasi," kata Price kepada wartawan.
Ditanya apakah dia harus membatalkan rencana perjalanan ke Rusia, Price lantas menyindir.
"Untungnya saya tidak punya rubel dan bahkan jika saya melakukannya, itu tidak akan berguna sekarang."
Juru bicara Pentagon John Kirby, yang juga ada dalam daftar, menjawab bahwa yang masuk dalam daftar itu tergolong "kelompok yang baik".
AS telah memimpin upaya internasional untuk menjatuhkan sanksi besar-besaran terhadap Rusia atas operasi militernya di Ukraina, yang menyebabkan gejolak dalam ekonominya.
Amerika Serikat dan Uni Eropa secara pribadi telah memberikan sanksi kepada sejumlah orang Rusia termasuk Presiden Vladimir Putin, putri-putrinya, dan oligarki yang dianggap penting bagi kekuasaan pemimpin Rusia.
Orang Amerika lainnya yang dilarang oleh Rusia termasuk presenter televisi ABC News George Stephanopoulos, kolumnis Washington Post David Ignatius dan editor situs berita Meduza yang berfokus pada Rusia Kevin Rothrock.
Rusia sebelumnya juga telah melarang Facebook dan Instagram, yang merupakan bagian dari kerajaan Meta Zuckerberg, dan menyebut mereka organisasi "ekstremis". [qnt]