WahanaNews.co | Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, menyatakan, dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) Al Nahyan, terlahir sejumlah komitmen kerjasama.
Di antaranya ialah kerjasama pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur.
Baca Juga:
Kementerian PUPR Ungkap Progres Pembangunan IKN Nusantara Capai 15%
Menurut Retno, Presiden Jokowi dan Putra Mahkota MBZ berkomitmen memperkuat kerjasama dan kemitraan dalam pembangunan ibu kota baru.
Kedua pemimpin sepakat untuk menindaklanjuti secara intensif berupa pertemuan-pertemuan pada tingkat teknis.
"Beliau mengarahkan untuk terus diintensifkan khusus membahas mengenai pembangunan ibu kota baru," kata Menlu Retno, dalam siaran pers yang diterima media, Rabu (4/11/2021).
Baca Juga:
PUPR Jajaki Minat Investor Biayai Proyek Saluran Irigasi di Sumsel dan Lombok
Selain itu, lanjut Retno, Pangeran MBZ juga menyambut baik undangan Presiden Joko Widodo untuk datang ke Bali pada KTT G20, Oktober 2022.
"UAE akan menjadi salah satu tamu undangan untuk KTT G20 di bawah presidensi Indonesia," ujar Menlu.
Retno juga menjelaskan bahwa pertemuan yang dilakukan antara kedua pemimpin berlangsung cukup lama, sekitar 2,5 jam.
Selain soal G20, kedua pemimpin juga membahas berbagai macam isu, termasuk masalah kerjasama di bidang energi terbarukan, pembangunan ibu kota baru, investasi, dan perdagangan.
Isu lain yang dibahas kedua pemimpin yakni mengenai Travel Corridor Arrangement (TCA).
Indonesia telah memiliki TCA dengan UEA sejak 29 Juli 2020.
Kebijakan itu merupakan salah satu TCA pertama yang dimiliki Indonesia pada masa pandemi.
Menurut Retno, dengan adanya vaksin dan platform-platform perlindungan, maka TCA ini harus diperkuat.
"Oleh karena itu, kedua belah pihak telah sepakat untuk memperkuat TCA dengan saling pengakuan sertifikat vaksin dan juga integrasi platform perlindungan perjalanan," ucapnya. [dhn]