WahanaNews.co | Kelompok bersenjata, yang melakukan aksi pembajakan sebuah kereta di utara Nigeria pada akhir Maret lalu, kembali membebaskan 11 penumpang yang diculiknya dalam serangan saat itu.
Namun, menurut pemerintah Nigeria, hingga saat ini kelompok tersebut masih menyandera lusinan orang.
Baca Juga:
WHO: Nigeria Pertama Luncurkan Vaksin Men5CV Baru untuk Meningitis
Dalam pernyataannya pada Minggu (12/6/2022), Menteri Negara untuk Transportasi, Gbemisola Saraki, mengatakan, pemerintah sedang bekerja untuk memastikan semua penumpang yang diculik dibebaskan.
Penumpang yang sudah dibebaskan dibawa ke rumah sakit di Abuja.
Saraki tidak mengatakan bagaimana dan di mana mereka dibebaskan.
Baca Juga:
Kelompok Gerilyawan Islam Culik 50 Orang di Timur Laut Nigeria
Dia juga tidak mengungkapkan apakah pemerintah membayar uang tebusan.
Diberitakan, pada 28 Maret lalu, kelompok bersenjata --yang masyarakat setempat menamainya “bandit”-- meledakan rel kereta rute Abuja-Kaduna di utara Nigeria.
Mereka melepas tembakan pada kereta malam itu dan membunuh delapan orang.
Perusahaan kereta Nigeria awalnya menjelaskan keberadaan 168 orang yang tertera dalam daftar pejalanan kereta.
Tapi kemudian sebagian dilacak sampai rumah mereka, sehingga hanya ada 65 orang yang dikonfirmasi hilang.
Video yang dirilis para tersangka menunjukkan sejumlah orang sedang disandera.
Mereka mengidentifikasi diri sebagai penumpang kereta yang diserang.
"Kami sangat bersyukur dengan perkembangan positif ini, kami turut menyadari kesedihan semua korban dan keluarga mereka, yang sayangnya harus menjalani trauma tak terbayangkan sejak insiden tragis ini," kata Saraki.
Para bandit telah membunuh dan menculik ratusan orang untuk uang tebusan di seluruh penjuru Nigeria utara.
Warga pun mengaku sangat ketakutan.
Dalam Hari Demokrasi, Presiden Muhammadu Buhari mengatakan, rakyat Nigeria semakin khawatir dengan meningkatnya ketidakamanan.
Tapi ia berjanji pemerintahnya sedang bekerja untuk mengatasi situasi ini dan memastikan Pemilihan Umum pada awal 2023 berjalan aman.
"Setiap hari saya turut sedih dan khawatir pada semua korban dan tahanan terorisme dan penculikan," kata Buhari, dalam pidato yang disiarkan televisi. [gun]