WahanaNews.co | Negara Mesir telah menyiapkan dana sebesar USD 58 miliar atau setara dengan Rp900 triliun (kurs Rp15.531) untuk membangun ibu kota baru yang mewah di atas gurun pasir yang letaknya sekitar 45 km di sebelah timur Kairo.
Proyek ini merupakan inisiatif terbesar selama kepemimpinan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, yang telah menjabat sejak tahun 2014.
Baca Juga:
Buyer Mesir Minati Gaharu Indonesia
Ibu kota baru Mesir ini belum memiliki nama resmi, namun sering disebut sebagai New Administrative Capital (NAC).
Ibu kota ini dirancang untuk menjadi model teknologi tinggi bagi masa depan Mesir.
Pemerintahan Mesir juga menginginkan program ini dapat menyerap sebagian dari populasi Mesir yang diperkirakan tumbuh sebesar 1,6% per tahun.
Baca Juga:
Presiden Mesir Mendesak Mediasi Internasional untuk Gencatan Senjata di Gaza
Meskipun laju pengerjaan tampak melambat akhir-akhir ini, tahap pertama ibu kota baru ini sudah mencakup menara yang tertinggi di Afrika dengan 70 lantai, gedung opera dengan lima aula, masjid besar, dan katedral terbesar di Timur Tengah.
Selain itu, ada juga kereta listrik di Kairo timur yang sudah mulai beroperasi pada musim semi lalu dan monorel laying yang akan dimulai pada kuartal kedua tahun ini.
Sebanyak 100.000 unit rumah juga diketahui telah selesai dibangun dan 1.200 keluarga telah pindah.