WahanaNews.co | Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan kerja sama dengan Inggris melalui Joint Working Group (JWG), bersamaan dengan pertemuan Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Elizabeth Truss, di Jakarta, Kamis (11/11/2021).
Demikian keterangan Biro Perencanaan, Hukum, dan Hubungan Masyarakat BNPT, Jumat (12/11/2021).
Baca Juga:
Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Papua Barat Daya, Ini Peran Kesbangpol dan FKPT
Kepala BNPT dan Menlu Inggris juga membuka kegiatan JWG secara resmi. Boy optimistis JWG akan memperkuat kerja sama bilateral Indonesia dan Inggris. Boy pun menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam penanggulangan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan.
"Tidak satu negara pun dapat memberantas terorisme sendirian, kerja sama internasional harus dilakukan," ucap Boy.
Indonesia dan Inggris sebelumnya telah menandatangani Memorandum of Understanding pada April 2021. Kedua pihak sepakat untuk bekerja sama dalam bidang pertukaran informasi, penegakan hukum, dan kesiapsiagaan nasional dalam penanggulangan terorisme.
Baca Juga:
Tangkal Paham Radikal dan Teroris, BNPT Bentuk FKPT di Papua Barat Daya
Menlu Inggris Elizabeth Truss mendukung kerja sama penanggulangan terorisme antara Indonesia dan Inggris.
"Indonesia dan Inggris harus bahu membahu memberantas terorisme, kita bersama harus memastikan negara kita tidak menjadi surga bagi teroris, melawan ekstremisme, melindungi yang rentan," kata Truss.
JWG membahas tiga agenda utama.
Pertama, Indonesia dan Inggris membahas perkembangan ancaman terorisme di tingkat nasional, regional, dan global serta prioritas nasional masing-masing negara dalam upaya penanggulangan terorisme.
Kedua, delegasi fokus pada pembahasan mengenai inisiasi yang telah dilakukan kedua belah pihak di tingkat regional dan multilateral. Selanjutnya juga dibahas mengenai peluang kerja sama teknis antar kedua negara.
"Ada 11 sampai 12 key takeaway, dan salah satu yang diharapkan oleh UK adalah kita meningkatkan dalam rangka protect dan prepare, BNPT kan ada kesiapsiagaan, tapi juga sisi lain ada perlindungan, itu harapannya kita sapat mengadakan one-on-one meeting, khususnya dalam rangka melihat blue print BNPT tentang kesiapsiagaan, terutama dalam resiko mitigasi dan management," kata Deputi Kerja Sama Internasional BNPT Andhika Chrinayudhanto.
Selain BNPT, hadir pula dalam JWG perwakilan dari LPSK, Kemenhan, BAIS, Densus 88, Kemenko Polhukam, dan Kemenlu. Sementara dari pihak Inggris hadir perwakilan dari Kedutaan Besar Inggris, British High Commission, dan British Home Office. [rin]