17 Mantan Tentara Kolombia
Kepala Kepolisian Kolombia, Jenderal
Polisi Jorge Luis Vargas, menyebut bahwa 17 warga Kolombia di antaranya "mungkin pernah bergabung tentara nasional" Kolombia,
yang meninggalkan militer antara tahun 2018 hingga tahun 2020.
Baca Juga:
PM Haiti Pecat Jaksa Penuduh Dirinya Terlibat Pembunuhan Presiden
Lebih lanjut, Vargas
menuturkan bahwa dari 17 mantan tentara itu, dua di antaranya tewas di tangan
polisi Haiti dan 15 lainnya kini ditahan.
Otoritas Kolombia tidak memberikan
informasi lebih lanjut soal jejak karier militer para mantan tentara itu maupun
soal alasan mereka meninggalkan militer.
Namun, laporan
surat kabar setempat, El Tiempo,
menyebut, salah satu yang ditangkap diidentifikasi sebagai Manuel Antonio
Grosso Guarin (40), yang disebut sebagai salah satu
tentara paling berpengalaman di Kolombia.
Baca Juga:
Diperburuk Badai Tropis, Korban Tewas Gempa Haiti Capai 1.419
Vargas mengungkapkan bahwa dua
tersangka Kolombia di antaranya terbang dari Bogota menuju Panama pada 6 Mei, dan dari sana melanjutkan perjalanan ke Santo Domingo, Ibu Kota Republik Dominika, di mana mereka
tinggal empat hari sebelum terbang ke Haiti.
Para tersangka Kolombia lainnya
diketahui terbang ke Panama terlebih dahulu sebelum melanjutkan penerbangan ke
Republik Dominika pada 4 Juni, dan melanjutkan perjalanan ke Port-au-Prince,
melalui kota resort Punta Cana, yang berbagi pulau Hispaniola dengan
Haiti.
Otoritas Kolombia menyatakan, pihaknya memiliki informasi soal keterlibatan empat perusahaan
dalam pembunuhan Presiden Haiti, namun mereka tidak memberikan penjelasan lebih
lanjut.