WahanaNews.co | Kebocoran
pipa bawah laut telah menimbulkan kebakaran di permukaan laut Teluk Meksiko,
Jumat (3/7) dini hari, waktu setempat.
Baca Juga:
Saat Ibadah, Gereja Pentakosta Lau Mil Dairi Terbakar
Rekaman video lautan yang membara oleh api pun menjadi viral
sehingga netizen ada yang menjulukinya "portal neraka", "mata setan", "mata
sauron dari Lord of the Ring", hingga "mata api".
Julukan-julukan itu tak lepas dari penampakan kobaran api
yang menyala melingkar--berwarna seperti oranye--mencoba keluar dari lautan seperti lava yang meletup
dari gunung bawah laut.
Seperti dilansir dari Reuters, pipa bawah laut yang memicu
"terbakarnya lautan" itu adalah milik perusahaan energi nasional Meksiko,
Pemex. Kebakaran itu sendiri dilaporkan mulai terjadi pukul 05.15 waktu
setempat di pipa bawah laut yang menyambung ke platform satelit Ku Maloob Zaap.
Baca Juga:
Ruang Komputer dan 2 Kelas SMPN 1 Tigalingga Terbakar
Ku Maloob Zaap adalah produsen minyak mentah terbesar Pemex,
di mana ia menyumbang lebih dari 40 persen dari produksi harian 1,7 juta barel
perusahaan nasional Meksiko itu.
Api kemudian dilaporkan berhasil dijinakkan sekitar pukul
10.30 WIB atau lima jam setelah dilaporkan. Dan, tak lama kemudian jaringan gas
di negara Amerika Utara itu kembali normal. Saat proses pemadaman, Pemex
menyatakan telah menutup katup antarpipa untuk mengendalikan kebocoran gas.
Hal itu pun dilakukan demi membantu kerja petugas dalam
memadamkan api, baik lewat kapal yang diarahkan mendekat ke titik tersebut.
Mengutip dari CNN, Kepala Regulasi Keamanan Minyak Meksiko
(ASEA) Angel Carrizales mengatakan insiden yang terjadi di fasilitas Pemex
tersebut tak menimbulkan kebocoran minyak apapun. Namun, dia tak menjelaskan
mengapa terjadi kobaran api hingga ke permukaan laut.
Sementara itu, Pemex menyatakan tak ada korban luka maupun
jiwa atas insiden tersebut. Investigasi atas penyebab kebocoran yang
mengakibatkan kebakaran itu pun akan diinvestigasi mendalam.
Salah seorang sumber Reuters menunjukkan laporan Pemex atas
insiden tersebut, bahwa peristiwa di fasilitas tersebut tak adalah dampak dari
hujan deras dan badai elektrik. Sementara untuk mengontrol dan memadamkan api,
perusahaan itu menggunakan nitrogen.
Sebagai informasi, ini bukan insiden besar pertama bagi
Pemex dalam satu dasawarsa terakhir. Kemudian, pada 2013 insiden ledakan akibat
penumpukan gas di kantor pusatnya yang berada di Mexico City telah menewaskan
37 orang. [qnt]