WahanaNews.co | Kepala Kepolisian Nasional Kolombia, Jenderal
Jorge Luis Vargas, Jumat (16/7/2021) waktu setempat kemarin, mengatakan, seorang
bekas pejabat intelijen Haiti memerintahkan dua mantan tentara Kolombia
membunuh Presiden Haiti, Jovenel Moise, 7 Juli
lalu.
Mantan pejabat intelijen yang bernama
Joseph Felix Badio itu awalnya mengatakan kepada dua bekas tentara Kolombia,
mereka akan "menangkap" sang presiden, kata Vargas, seperti dilansir
laman The New York Times, Jumat (16/7/2021).
Baca Juga:
Polda Jambi Menangkap 7 Orang Sindikat Pembobol Aplikasi Peduli Lindungi
Namun, beberapa
hari sebelum operasi, kata dia, rencana berubah.
Badio mengatakan kepada dua bekas
tentara itu, Duberney Capador dan German Alenjandro Rivera Garcia, "mereka
harus membunuh Presiden Haiti," ujar Vargas.
Namun, Vargas
tidak menjelaskan, dari mana sumber informasi itu.
Baca Juga:
Pesawat Gagal Mendarat di Kolombia, 12 Penumpang Luka-luka
Awal pekan lalu, intelijen Kolombia dan pejabat Kementerian Luar Negeri mengatakan
kepada The New York Times, mereka belum bisa mewawancarai tersangka asal Kolombia itu.
Polisi Haiti sudah mengeluarkan surat
penangkapan Badio dengan tuduhan pembunuhan.
Kepolisian Haiti menuduh dia
merencanakan logistik, menyediakan kendaraan, dan
mengatur operasi pasukan pembunuh.
Kakak perempuan Capador mengatakan, adiknya itu tidak bersalah.
Dalam sebuah wawancara, dia mengatakan menerima telepon dari adiknya itu beberapa jam
sebelum kematian Presiden Haiti.
Dalam telepon itu, kata kakak
perempuannya, Capador mengatakan dia sedang bertugas melindungi seseorang, tapi
pagi itu dia datang terlambat ke lokasi untuk menyelamatkan orang tersebut.
"Mereka tiba setengah jam setelah
orang itu mati," kata kakak perempuan Capador. [dhn]