WAHANANEWS.CO, Jakarta - Seorang masinis kereta cepat (TGV) yang sedang melaju dari Paris menuju Saint Etienne di wilayah timur tengah Prancis dilaporkan mengakhiri hidupnya dengan melompat dari kereta yang dikemudikannya.
Insiden ini terjadi pada malam Natal, saat kereta membawa ratusan penumpang dengan kecepatan 300 km/jam (186 mph).
Baca Juga:
KAI Daop 2 Tambah Enam Kereta untuk Antisipasi Nataru 2024/2025
Beruntung, sistem otomatis kereta mendeteksi bahwa masinis tidak lagi merespons dalam waktu kurang dari satu menit.
Mesin pun dimatikan, dan kereta berhasil dihentikan tanpa menyebabkan korban di antara penumpang.
"Seorang anggota staf memperhatikan bahwa tidak ada lagi masinis di kabin. Dan dengan sangat cepat, ia menyadari bahwa, beberapa kilometer sebelumnya, ia (masinis) mungkin ingin mengakhiri hidupnya," kata Menteri Transportasi Prancis Philippe Tabarot kepada jaringan radio Franceinfo, seperti dilaporkan oleh France 24, Senin (30/12/2024).
Baca Juga:
Terkait Korupsi KA, Kejagung Periksa Tiga Mantan Kepala BTP Sumbangut
Jasad masinis, Bruno Rejony (52), ditemukan di sepanjang rel. Jaksa dari Kantor Kejaksaan Melun telah membuka penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematiannya.
"Masinis tersebut adalah seorang pekerja berpengalaman yang telah bekerja selama 27 tahun di SNCF," tambah Tabarot.
Menurut laporan surat kabar La Parisien, Bruno sedang mengalami tekanan pribadi yang berat. "Namun sayang, tidak dijelaskan secara rinci apa yang menjadi penyebabnya," tulis media tersebut.