WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Donald Trump kembali membuat gebrakan kontroversial dengan memecat ribuan staf di Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat (HHS) Amerika Serikat.
Langkah ini diumumkan pada Selasa (1/4/2025), sebagaimana dilaporkan oleh Al Jazeera.
Baca Juga:
Di Tengah Uji Rudal Korut, Trump Urung Temui Kim di Asia
Pemecatan massal ini diperkirakan berdampak pada sekitar 10.000 pekerja yang kehilangan mata pencaharian mereka.
HHS merupakan lembaga pemerintah yang berperan dalam memantau tren kesehatan, mengelola penelitian medis, menjamin keamanan pangan dan obat-obatan, serta menyelenggarakan program asuransi kesehatan.
Menteri Kesehatan AS, Robert F. Kennedy Jr., sebelumnya telah mengungkapkan rencana perombakan besar-besaran di HHS.
Baca Juga:
Indonesia Optimistis Susul Tiga Negara ASEAN Dapatkan Keringanan Tarif AS
Namun, kebijakan ini menuai kritik keras dari berbagai pihak, termasuk Senator Demokrat Patty Murray.
“Mereka mungkin lebih baik mengganti namanya menjadi Departemen Penyakit karena kebijakan ini bisa mengancam keselamatan masyarakat,” ujar Murray dengan nada tajam.
Sejak menjabat kembali sebagai Presiden, Trump menerapkan langkah-langkah efisiensi anggaran dengan memangkas ribuan pegawai di berbagai badan pemerintahan yang dianggap kurang efektif.
Beberapa di antaranya termasuk USAID, yang memiliki peran penting dalam berbagai program kemanusiaan dan pembangunan global.
Menurut laporan Reuters, sebanyak 62.530 pegawai pemerintah AS telah kehilangan pekerjaan hanya dalam dua bulan pertama tahun ini.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]