WahanaNews.co | Saat ini, seorang bocah 6 tahun tengah menjalani masa pemulihan di rumah sakit setelah menghabiskan hampir dua jam dengan ular kobra melilit lehernya.
Ular itu juga dilaporkan menggigit lengan gadis itu saat pawang ular membantu mengeluarkan ular berbisa tersebut dari leher sang gadis.
Baca Juga:
Viral Penampakan Ular King Kobra Berdiri Mirip Tiang
Awal pekan ini, media berita lokal mengunggah video insiden traumatis ke YouTube, di mana video itu telah ditonton lebih dari 21.000 kali.
Insiden itu terjadi pada 12 September lalu di Maharashtra, India. Korban, yang bernama Purvi Gadkari, disuruh diam agar ular tidak terprovokasi. Entah bagaimana, dia berhasil tetap tidak bergerak selama hampir dua jam sampai pawang ular dipanggil untuk membantu mengeluarkan kobra dari lehernya.
Rekaman yang dibagikan ke YouTube oleh outlet berita India Lokmat menunjukkan tudung kobra sepenuhnya terbentang di belakang punggungnya. Menurut Kebun Binatang San Diego, kobra melebarkan tudungnya saat merasa terancam.
Baca Juga:
Diteror Sekarung Kobra, Wahidin: Cara Kuno dan Jahat Banget!
International Business Times melaporkan pada akhir periode dua jam, gadis itu bergerak, mendorong kobra untuk menggigitnya sebelum merayap pergi.
Times of India melaporkan bahwa ular itu menggigit lengan gadis tersebut setelah pawang ular mendekat untuk membantu mengeluarkan kobra.
Newsweek tidak dapat secara independen memverifikasi laporan mana yang benar. Namun, setelah ular kobra itu menggigit gadis itu, ia segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Jika tidak diobati, gigitan ular kobra bisa berakibat fatal.
"Seperti ular karang, kobra memiliki racun neurotoksik yang kuat, yang bekerja pada sistem saraf," kata ahli herpetologi Sara Viernum kepada Live Science seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (18/9/2021).
“Gejala dari gigitan ular kobra neurotoksik dapat mencakup masalah penglihatan, kesulitan menelan dan berbicara, kelemahan otot rangka, kesulitan bernapas, gagal pernapasan, muntah, sakit perut, nekrosis, dan antikoagulasi,” lanjutnya.
Menurut Insider, kobra India membunuh sekitar 10.000 orang per tahun di negara itu. Ketika mereka merasa diserang, kobra meludahkan racun melalui taring mereka. Sebagai tindakan perlindungan, pawang ular biasanya menghilangkan taring pada kobra.
Tentu saja, pawangular dilarang di India pada tahun 1972 sebagai bagian dari tindakan perlindungan satwa liar, tetapi pawang ular masih bekerja di seluruh negeri, dan mereka cenderung bekerja dengan kobra India.
Mungkin inilah mengapa pawang ular dipanggil untuk membantu Gadkari karena mereka tahu cara menangani ular berbisa.
Untungnya, outlet India NDTV melaporkan pada hari Rabu bahwa Gadkari dirawat karena lukanya dan diperkirakan akan pulih sepenuhnya. International Business Times juga melaporkan dia akan segera pulang ke rumah. [rin]