WahanaNews.co | Sepanjang berabad-abad ikan mentah sudah jadi bagian berarti dari santapan orang Jepang yang telah menjadi tradisi bagi mereka.
Itulah salah satu alasan orang Jepang suka makan ikan mentah yang biasa dengan metode dicelupkan ke saus asin ataupun dimakan dengan wasabi.
Baca Juga:
Fajar/Rian Juara Kumamoto Masters 2024
Berikut ini 3 alasan orang Jepang suka makan ikan mentah menurut beberapa sumber:
1. Manfaat kesehatan: ikan mentah sangat menyehatkan, menjauhi hilangnya asam lemak omega- 3 sehat yang berlangsung sepanjang pemasakan.
2. Letak Geografi: Jepang merupakan negeri kepulauan, dengan sejarah panjang penangkapan ikan air tawar serta laut.
Baca Juga:
Takumi Minamino Senang Namanya Sejajar dengan Legenda Jepang Shunsuke Nakamura
3. Pengaruh Agama: Budha serta Shinto yang tersebar luas di Jepang melarang makan daging, sehingga ikan jadi sumber protein santapan yang bernilai.
Sejarah makan ikan mentah di Jepang
Bagi Japan Yugen, washoku merupakan istilah buat masakan tradisional Jepang yang dibuat dari ikan mentah.
Pada bulan Desember 2013, washoku masuk dalam catatan Peninggalan Budaya Tak Benda UNESCO.
Dalam budaya Washoku, koki Jepang mempersiapkan ikan mentah beserta opsi santapan pendamping buat menghasilkan bermacam rupa hidangan.
Ini merupakan tradisi yang telah terdapat semenjak era Jomon, kurang lebih 4 ataupun 5 ribu tahun yang lalu.
Semenjak dikala itu, ikan yang ditangkap secara lokal di perairan pesisir Jepang sudah dijual di banyak pasar ikan fresh di negeri tersebut serta diolah dengan gaya tradisional.
Negara Sakura pula jadi saksi masuknya agama Budha pada abad ke-7 serta ke-8 yang melarang mengkonsumsi daging hewan.
Bagi agama ini, membunuh hewan merupakan aksi yang tidak benar, sehingga nyaris seluruh penduduk Jepang telah menghentikan mengkonsumsi daging pada abad ke-10.
Sepanjang abad ke-7 serta ke-8, penyebaran agama Buddha di seluruh Jepang menyebabkan berkurangnya jumlah daging yang disantap orang Jepang secara bertahap, serta nyaris seluruh penduduk mengadopsi pescetarianisme pada sekitar abad ke-10.
Menjauhi daging tidaklah ide yang sepenuhnya baru di Jepang. Apalagi saat sebelum timbulnya agama Budha, pemeluk agama asli negeri tersebut, Shintoisme, tidak lagi komsumsi daging hewan sebab menganggapnya najis.
Mereka mulai komsumsi ikan yang baru ditangkap dari laut pada Era Edo (1603-1868). Masakan berbahan ikan mentah juga terus tumbuh secara bertahap.
Di Jepang modern, makan daging merah lebih diterima secara luas, tetapi tradisinya senantiasa ada, serta ikan mentah masih jadi bagian bernilai dari santapan nasional.
[Redaktur: Zahara Sitio]