WahanaNews.co | Data dari Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 mencatat sekitar 63,4 persen dari sekitar 70 juta perokok dewasa Indonesia ingin berhenti merokok.							
						
							
							
								Kementerian Kesehatan RI sebetulnya sudah memiliki program layanan konseling berhenti merokok di sambungan telepon bebas pulsa 0-800-177-6565. Hanya saja mungkin memang tidak semua orang menyadari atau tertarik untuk mencobanya.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Mau Sehat dengan Berhenti Merokok, Kemenkes Buka Layanan Konseling Gratis
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								Nah bagi kamu yang ingin mencoba berhenti merokok, berikut saran dari Direktur Tobacco Treatment Clinic Dr Panagis Galiatsatos dari Johns Hopkins Medicine:							
						
							
							
								1. Fokus Tetap Berhenti							
						
							
							
								Hal yang seharusnya jadi sasaran utama menurut Dr Panagis adalah bukan bagaimana cara berhenti merokok, tapi bagaimana untuk bisa tetap tidak merokok. Banyak perokok yang sebenarnya mudah berhenti tapi kemudian sulit mempertahankannya.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Pengen Berhenti Merokok? Ini Nomor WA dan Link Layanan Konseling Gratis dari Kemenkes
									
									
										
									
								
							
							
								Dr Panagis menyarankan agar seseorang fokus memperhatikan hal atau momen apa yang biasanya paling menggoda membuat kembali merokok. Bila sudah diketahui maka hindari hal tersebut.							
						
							
							
								2. Belajar dari Kesalahan							
						
							
							
								Sebagian perokok mungkin butuh 8 sampai 12 kali percobaan sampai akhirnya benar-benar bisa berhenti merokok. Saat kebiasaan merokok kambuh, jadikan pelajaran dan perlahan lakukan sesuatu untuk memperbaikinya.							
						
							
								
							
							
								"Orang-orang mungkin akan mengatakan hal seperti 'saya belajar betapa kuatnya dorongan merokok, melihat teman saya merokok bisa jadi pemicu, atau stres mendorong saya merokok,'" kata Dr Panagis.							
						
							
							
								3. Hadapi Masalah							
						
							
							
								Seringkali seseorang merokok sebagai cara untuk mengatasi stres dan depresi akibat masalah dalam hidup. Dr Panagis menyarankan cari bantuan psikolog atau konseling agar bisa menghadapi emosi tersebut tanpa harus merokok.							
						
							
								
							
							
								4. Cari Bantuan Konseling							
						
							
							
								Dr Panagis menyarankan agar orang yang ingin benar-benar berhenti mencari bantuan profesional. Layanan konseling seperti yang sudah disediakan Kementerian Kesehatan RI bisa jadi salah satu contohnya. [Jp/Jup]							
						
					 
					
						Ikuti update 
berita pilihan dan 
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik 
https://t.me/WahanaNews, lalu join.