WahanaNews.co | Lonjakan kasus Covid-19 membuat antrean panjang di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, pada Kamis (3/2) malam.
Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kolonel Mintoro Sumego mengatakan, antrean terjadi lantaran sekitar 800 orang datang dalam waktu bersamaan. Mintoro berkata antrean itu berlangsung cukup lama.
Baca Juga:
Angelina Sondakh Segera Bebas, Sebut Kapok Terjun ke Politik
"Itu antreannya mungkin terjadi karena memang yang masuk begitu banyak hingga 800 itu. Terus semua orang datang pada malem," kata Mintoro, Jumat (4/2).
Mintoro menjelaskan, sekitar 800 orang itu merupakan pasien rujukan dari sejumlah puskesmas dan beberapa tempat karantina.
Ia mengklaim pihaknya telah membuat jadwal untuk kedatangan pasien agar tak terjadi penumpukan. Namun, banyak yang tidak menaatinya.
Baca Juga:
Jumlah Pasien di Wisma Atlet Mencapai 5.939
"Kita menerima dari puskesmas, dari pasar rumput, hotel-hotel, semua mengirim pada malam hari. Padahal udah diatur oleh call center kita dibagi dalam 24 jam itu," jelas dia.
"Mereka sudah diinfokan di data pagi hari tapi pada enggak datang, terus numpuk malam. Jadi mereka datang berbarengan 800 orang dalam waktu bersamaan," imbuhnya.
Mintoro mengaku pihaknya telah melakukan beberapa upaya agar antrean teratur. Ia menyebut, pihaknya tetap memberikan masuk kepada pasien berdasarkan jam kedatangan dan tingkat keparahan gejala. Selain itu, pihaknya juga mengaku menyediakan tempat istirahat.
"Tidak tahu persis sampai jam berapa antrean, tapi tertangani kok. Kita berikan tempat untuk istirahat," ucapnya.
Mencegah hal serupa, ia pun meminta puskesmas tertib mengirim pasien rujukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
"Pengaktifan call center bener dari puskesmas untuk merujuk pasien. Mengingatkan lagi puskesmas untuk sesuai jadwal kalau mengirim," kata dia.
Kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan ditengarai karena penyebaran varian Omicron.
Berdasarkan data Kemnekes per Kamis (3/2). penambahan kasus Covid-19 baru sebanyak 27.197 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 5.993 kasus, dan 38 kasus meninggal baru.
Seiring penambahan kasus tersebut, sejumlah pihak banyak yang bercerita di media sosial bahwa tempat karantina seperti wisma atlet semakin ramai. [bay]