WahanaNews.co | Seiring bertambahnya usia, banyak kemungkinan kulit mengalami perubahan. Mulai dari muncul bercak hitam hingga perubahan warna pada kulit wajah. Namun, itu merupakan tanda sedang ada masalah yang bernama melasma. Walaupun terlihat sulit diobati, namun melasma tidak berbahaya dari sudut pandang kesehatan.
Faktanya, masalah kulit ini bisa terjadi pada wanita dan pria. Berdasarkan informasi dari American Academy of Dermatology (AAD), wanita lebih mungkin mengalami melasma. Sedangkan pria kemungkinan terjadi hanya sekitar 10 persen.
Baca Juga:
Raut Wajah Kesedihan Warga Pinangsori, Cerita Tentang Kerugian Akibat Kecelakaan Trans Conteint
Sebenarnya, apa itu melasma?
Melasma merupakan kondisi kulit yang menyebabkan perubahan warna dan bercak-bercak hitam pada kulit. Biasanya, bercak ini lebih gelap dari warna kulit dan cenderung terlihat coklat atau abu-abu kecoklatan.
Melasma terkadang dianggap sebagai bercak gelap dengan sebutan hiperpigmentasi dan cenderung muncul di wajah.
Baca Juga:
Hukum Operasi Plastik Dalam Islam, ini Penjelasan UAS
Biasanya melasma muncul pada area dahi, pipi, dan bibir atas. Namun, ada kemungkinan terdapat di area punggung, leher, atau lengan bawah. Hanya saja dari para ahli memang belum menemukan secara jelas penyebab munculnya melasma.
Besar kemungkinan penyebab dari melasma adalah kombinasi dari hormon, paparan sinar matahari, dan genetika.
Faktanya, paparan sinar matahari yang paling berperan penting terhadap terjadinya hiperpigmentasi, salah satu contohnya adalah melasma. Singkatnya, Sinar UV menghilangkan melanosit, sel-sel di kulit yang menghasilkan pigmen menjadi overdrive.
Jadi itulah yang membuat kulit seseorang menjadi lebih gelap bahkan rentan terkena melasma. Komponen hormonal yang membedakan melasma dari jenis hiperpigmentasi atau lebih khususnya estrogen adalah biang keladinya.
Pada ibu hamil, melasma bisa sering terjadi atau muncul. Ada sekitar 15 hingga 50 persen wanita hamil mengalami melasma, khususnya pada trimester ketiga saat kadar estrogen berada pada level tertinggi.
Hal lain yang dapat memicu munculnya melasma adalah stress. Alasan stress menjadi penyebab karena saat fase itu terjadi kadar hormon kortisol dalam tubuh meningkat.
Disamping itu, stress dapat memicu peningkatan jumlah estrogen. Penambahan produksi hormon ini bisa terjadi saat penggunaan pil KB dan memicu muncul melasma.[gab]