WahanaNews.co | Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengingatkan akibatnya jika ada keinginan jomblo di tengah-tengah masyarakat karena faktor emosional.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengungkapkan adanya penyakit ganas yang muncul di tubuh manusia bila tidak menikah dan beranak pinak.
Baca Juga:
BKKBN Sulut Luncurkan Program Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Sulawesi Utara
Keinginan jomblo ini disampaikan Hasto bukan lagi karena pertimbangan logika yang turut melibatkan orang-orang mapan dan berpendidikan, namun karena faktor emosional.
"Ada informasi yang miss yang terkait reproductive health dan sexual education, sehingga akhirnya orang itu secara emotional tidak mau punya anak bukan karena pertimbangan logika," ungkap Hasto dalam program diskusi Your Money Your Vote CNBC Indonesia, dikutip Kamis (22/6/2023).
Hasto yang juga merupakan dokter spesialis obstetri dan ginekologi itu lebih lanjut menjelaskan, sejumlah penyakit tersebut dalam bentuk kanker atau neoplasma ganas. Penyakit kanker itu akan menyerang wanita yang tidak punya anak dalam bentuk kanker payudara dan kanker endometrium.
Baca Juga:
Kemen PPPA Sebut Kampung Ilmu Bisa Dorong Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
"Jadi yang namanya kanker endometrium cenderung pada orang-orang yang tidak punya anak atau anaknya sedikit, dan yang namanya kanker payudara cenderung menyerang mereka-mereka yang tidak menyusui," jelas Hasto.
Kendati begitu, Hasto mencatat dari data Elsimil atau Elektronik Siap Nikah dan Hamil, jumlah orang berpendidikan, memiliki ekonomi yang mapan, dan tinggal di perkotaan yang tidak mau menikah populasinya masih sedikit ketimbang masyarakat yang menikah dan hamil.
"Segmen itu sedikit kenapa? kita masih melihat begitu karena jumlah yang hamil di Indonesia masih 4,8 juta setahun, yang nikah masih 1,9 juta meski trennya meurun," ungkap Hasto.
"Tapi dari yang nikah 1,9 juta itu yang hamil di tahun pertama 80%, atau 1,6 jutanya, maka pekerjaan rumah kita menjaga kualitas. BKKBN orientasinya dulu dua anak cukup sekarang kualitasnya yang jangan sampai stunting," tutupnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]