WahanaNews.co | Belum lama ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyetujui 2 jenis obat untuk terapi berhenti merokok. Bupropion dan varenicline pada 1 Oktober 2021 secara resmi masuk dalam Essential Medicines List (EML) atau daftar obat-obatan wajib dari WHO.
"Obat-obatan baru ini mengurangi dorongan orang terhadap nikotin tanpa harus memberi alternatifnya. Dengan cara ini seseorang bisa berhenti mengonsumsi tembakau dan mengurangi ketergantungan terhadap nikotin," tulis WHO seperti dikutip dari situs resminya pada Minggu (7/11/2021).
Baca Juga:
YLKI: Konsumen Lebih Aman dengan Kebijakan Kemasan Polos pada Rokok
Sebelum bupropion dan varenicline masuk dalam daftar, WHO hanya menyebut terapi nikotin sebagai obat berhenti merokok yang wajib ada. Terapi nikotin melibatkan Terapi ini melibatkan pemberian nikotin dalam bentuk alternatif, misalnya permen karet, yang perlahan dosisnya dikurangi sampai seseorang bisa mengendalikan kecanduannya.
"Bupropion dan varenicline telah terbukti menjadi cara yang aman dan efektif untuk berhenti merokok bagi pengguna yang sulit berhenti hanya dari konseling atau saran singkat saja," lanjut WHO.
Baca Juga:
Malang Nasib Istri Korban KDRT di Tangerang, Disundut hingga Ditusuk lalu Diusir
Berikut fakta-fakta bupropion dan varenicline:
1. Bukan obat baru
Meski baru dimasukkan WHO dalam EML, bupropion dan varenicline sebetulnya sudah lama digunakan dalam dunia medis.
Bupropion awalnya dikembangkan sebagai obat antidepresi dan mendapat izin pertama di Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1980-an. Sementara varenicline sejak awal dikembangkan sebagai obat untuk mengatasi kecanduan rokok dan pertama kali mendapat izin di AS pada tahun 2006.
2. Cara kerja berbeda
Bupropion diketahui bekerja dengan cara mengurangi keparahan efek kecanduan, seperti depresi, perasaan tidak enak, mudah marah, sulit konsentrasi, dan mudah lapar saat seseorang berhenti merokok. Sementara varenicline bekerja di otak dengan cara menghambat efek menyenangkan yang dihasilkan otak saat merokok.
3. Efek samping
Penggunaan bupropion dan varenicline disebut harus berdasarkan resep atau petunjuk dokter. Ini karena kedua obat tersebut bisa memiliki efek samping yang cukup serius.
Dikutip dari MedlinePlus, berikut efek samping yang mungkin dipicu oleh bupropion:
Mual
Muntah
Cemas
Sakit kepala
Mulut kering
Kejang
Kebingungan
Halusinasi
Detak jantung tak beraturan
Sementara efek samping varenicline meliputi:
Mual
Muntah
Konstipasi
Diare
Nyeri perut
Sakit kepala
Lemas
Nyeri di tangan, punggung, leher, atau rahang
Kejang
Kebas
Tidur berjalan. [dhn]