WahanaNews.co | Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat
(Gelora) Indonesia, Anis Matta, mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang menggratiskan
vaksin Covid-19 untuk masyarakat.
Sebab,
kata dia, vaksin termasuk barang publik yang perlu dikelola
untuk kemaslahatan bersama.
Baca Juga:
Penyerahan kunci rumah dan Perlombaan Perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke-79 di Perumahan TWP - AD Mendalo Residence
"Saya
mengapresiasi kebijakan vaksin gratis untuk menghadapi pandemi Covid-19. Dalam
situasi seperti sekarang ini, vaksin adalah barang publik yang harus dikelola
dengan prinsip kemaslahatan dan keadilan," kata Anis Matta, dalam
keterangan resminya, Kamis (17/12/2020).
Selain
itu, kata dia, negara wajib hadir di tengah rakyat yang tengah menghadapi
pandemi.
Dalam
situasi saat ini, tidak banyak masyarakat yang mampu membeli vaksin, sehinggga
negara harus hadir dan tidak ada diskriminasi dalam program vaksinasi.
Baca Juga:
Konsolidasi Partai Gelora Kota Bekasi Siap Menangkan Tri Adhianto di Pilkada 2024
"Jadi
jangan sampai rakyat tersekat-sekat dan terdiskriminasi dalam akses terhadap
vaksin. Negara harus hadir," tegas Anis Matta.
Hal
senada disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri
Hamzah.
Ia memuji
sikap yang ditunjukkan Presiden Jokowi dengan menggratiskan vaksin Covid-19 untuk
masyarakat.
Selain
itu, Fahri juga memuji kesiapan Jokowi menjadi orang pertama yang
akan disuntik vaksin Covid-19 dari Sinovac, China.
Sikap
itu, kata dia, memberikan kemantapan hati buat masyarakat Indonesia menjalani
vaksinasi. Terutama ketika vaksin tersebut benar-benar aman untuk digunakan
masyarakat.
"Sikap
yang baik dari Presiden, jadi orang pertama yang disuntikkan. Menurut
saya, ini memberikan keyakinan, kemantapan hati, bagi rakyat, bahwa yang akan disuntikkan adalah
obat yang aman bagi masyarakat," kata Fahri.
Ia
berharap pemerintah segera menyusun jadwal program vaksinasi tersebut. Misalnya, terkait
jadwal penyuntikan vaksin.
Dengan
begitu, masyarakat punya perencanaan untuk mengatur jadwal, dan
tidak bentrok dengan agenda bepergian atau berkegiatan lainnya.
"Intinya,
perlu dijelaskan jadwalnya ke masyarakat, sehingga masyarakat punya waktu
mengatur hari-hari mereka ke depan," katanya.
"Vaksin
ini menentukan sekali, dan membuat mereka menjadi tahu bahwa vaksin membuat
kekebalan mereka meningkat," katanya.
Fahri
melanjutkan, sisi yang tidak kalah penting dalam upaya vaksinasi ini ialah
memastikan kehalalannya.
Sebab,
Indonesia adalah negara dengan mayoritas pemeluk Islam. Urusan kehalalan
vaksin, tentu menjadi perhatian masyarakat.
"Vaksin
ini halal atau tidak, itu akan jadi perdebatan terus. Nah, Wakil Presiden
Ma'ruf Amin, sebagai mantan Ketua MUI, harus memberikan jaminan bahwa
vaksin (Sinovac) itu halal," tegas dia. [dhn]