WahanaNews.co | Tiga sampel es krim di China
diketahui terkontaminasi Covid-19.
Otoritas
anti-epidemi di Tianjin, China Utara, sedang melacak orang-orang yang mengonsumsi es krim yang
diproduksi Perusahaan Makanan Tianjin
Daqiaodao itu.
Baca Juga:
Tebar Berkah, Proyek Baterai Raksasa Prabowo Ciptakan 35 Ribu Lapangan Kerja
Dilansir
Sky News, Sabtu (16/1/2021), setelah
tiga sampel dinyatakan positif Covid-19, semua produk yang diproduksi oleh
perusahaan tersebut disegel.
Investigasi
epidemiologi awal menunjukkan perusahaan memproduksi sejumlah es krim
menggunakan bahan mentah, termasuk susu bubuk yang diimpor dari Selandia Baru
dan bubuk whey yang diimpor dari
Ukraina.
Dr
Stephen Griffin, ahli virus yang berbasis di Universitas Leeds,
mengatakan kepada Sky News bahwa
adanya temuan ini tidak perlu membuat masyarakat panik.
Baca Juga:
Pembersihan Militer China Makin Brutal: Miao Hua Lengser, He Weidong Menghilang
"Sepertinya
ini berasal dari seseorang, dan entah bagaimana detailnya, saya pikir ini mungkin
hanya (terjadi) sekali," katanya.
"Tentu
saja, semua tingkat kontaminasi tidak dapat diterima dan selalu memprihatinkan.
Tapi kemungkinan besar, ini adalah akibat dari masalah yang ada di pabrik
produksi yang memengaruhi kebersihan pabrik," imbuhnya.
Dia
menjelaskan bahwa suhu dingin tempat es krim disimpan, dan fakta bahwa es krim
mengandung lemak, dapat menjelaskan mengapa virus corona SARS-CoV-2 bertahan
pada sampel.
Namun,
Griffin yakin bahwa hal ini tidak menimbulkan kekhawatiran besar.
"Kita
mungkin tidak perlu panik jika es krim tiba-tiba akan terkontaminasi virus Corona,"
ujarnya.
Dengan
adanya kasus tersebut, 1.662 karyawan perusahaan dikarantina dan menjalani tes
asam nukleat pada hari Kamis (14/1/2021), sesuai panduan Pusat Pengendalian
Penyakit Tianjin.
Pihak
berwenang mengatakan, perusahaan memproduksi 4.836 kotak es krim yang
terkontaminasi Covid-19, 2.089 di antaranya telah disegel dalam penyimpanan.
Sebanyak
935 kotak es krim, dari 2.747 kotak yang masuk pasar, berada di Tianjin dan
hanya 65 persen yang dijual ke pasar.
Pihak
berwenang mengatakan, warga yang mungkin telah membeli produk tersebut harus
melaporkan kesehatan dan pergerakan fisik mereka kepada orang-orang di
komunitas mereka.
Pemerintah
kota juga telah menginformasikan otoritas regulasi pasar di provinsi lain ke
mana es krim itu dikirim sehingga dapat dilacak. [dhn]