WahanaNews.co | Indonesia menempati urutan tertinggi di regional Asia Tenggara terkait kasus positif Hepatitis B.
Fakta mencengangkan ini dilontarkan langsung oleh Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes Tiffany Tiara Pakasi.
Baca Juga:
WHO Laporkan 920 Kasus Hepatitis Akut di Dunia, Bagaimana di Indonesia?
"Cukup tinggi prevalensi Hepatitis B nya. Indonesia tertinggi di WHO South-East Asia Region yaitu sekitar 7,1 persen, atau sekitar 18 juta orang," ujar Tiffany pada acara “Media Briefing Hari Hepatitis Sedunia“ yang dilangsungkan secara daring, Kamis (28/7/2022).
Selain itu, kasus hepatitis C di Indonesia juga cukup tinggi dengan peringkat ketiga di kawasan Asia Tenggara. Angka prevalensi hepatitis C sebesar 1 persen.
Tiara menerangkan, penyakit hepatitis kronis dapat menyebabkan sirosis hati, yang membuat hati rusak.
Baca Juga:
Dugaan Hepatitis Akut Misterius di RI Tambah Lagi Jadi 20
Akibatnya, hati tidak dapat membersihkan racun dari darah.
Sirosis hati cenderung tidak mudah diobati karna penyakit ini dapat berkembang sebagai akibat dari infeksi hepatitis B dan C menahun.
"Ini (sirosis hati) biayanya sangat besar, sehingga memang peringkat kedelapan dalam penyakit katastropik yang ada di Indonesia," terangnya.
Angka kematian sirosis hati akibat infeksi hepatitis B dan C juga ditengarai paling tinggi di Indonesia.
Data menyebut, angka kematian sirosis hati akibat infeksi hepatitis B mencapai 17.390 kasus dan angka kematian sirosis hati yang disebabkan hepatitis C mencapai 10.272 kasus. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.