WahanaNews.co | Kasus hepatitis akut sudah ditemukan di 10 provinsi, demikian pernyataan resmi pemerintah.
Ke-10 provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Bangka Belitung, Jambi, Sumatra Barat, Banten, DIY, dan Sulawesi Selatan.
Baca Juga:
Vaksin HPV Aman, POGI Sebut Hoaks Soal Kemandulan Tak Berdasar
Namun hingga saat ini penyebab dari hepatitis akut masih belum dapat terpecahkan.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengungkap 6 dugaan penyabab kasus hepatitis akut berdasarkan data UK Health Security Agency, 19 Mei 2022. Yaitu, adenovirus biasa, adenovirus varian baru, sindrom post-infeksi SARS-CoV-2, paparan obat, lingkungan, atau toksin, patogen baru, kemudian varian baru SARS-CoV-2.
“Ini hipotesis-hipotesis atau kemungkinan-kemungkinan, atau dugaan-dugaan sebagai penyebab hepatitis akut,” kata Syahril, dilansir laman Kemenkes.
Baca Juga:
Indonesia Baru Capai 67 Persen ODHIV dalam Pengobatan, Kemenkes Kejar Target 95-95-95
Hipotesis tersebut yang terjadi di Inggris dan Amerika. Sedangkan untuk kondisi di Indonesia, masih menunggu informasi terbaru hasil penelitian dugaan penyabab hepatitis akut tersebut.
Sampai 23 Mei 2022 kasus kumulatif dugaan hepatitis akut ada 35 kasus. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.