WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akhirnya turun tangan serius mengawasi kasus keracunan massal akibat menu makan bergizi gratis (MBG) yang belakangan mencuat dan memicu kepanikan publik.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pada Kamis (2/10/2025) di Jakarta Selatan bahwa pihaknya akan memberikan laporan perkembangan kasus setiap hari, mirip dengan pola pelaporan saat pandemi COVID-19.
Baca Juga:
125 Orang Diduga Keracunan Massal di Lembang Usai Menyantap Makan Bergizi Gratis
"Jadi kalau teringat ini seperti teringat COVID dulu ya. Tadi yang kita bicarakan khususnya dari pengawasan adalah kita ingin melakukan standarisasi dari laporan dan angka-angka," ujar Budi dalam konferensi pers.
Ia menjelaskan usulan mengenai adanya update harian ini muncul sebagai respon terhadap tingginya kasus keracunan MBG yang melibatkan ratusan siswa di berbagai daerah.
Menurut Budi, angka kasus akan terintegrasi melalui jaringan Puskesmas hingga Dinas Kesehatan dan dipusatkan di Kemenkes untuk memastikan validitas data.
Baca Juga:
Wabup Toba Audi Murphy Sitorus Kunjungi Puluhan Pelajar Terkapar di RS Akibat Dugaan Keracunan MBG
"Tadi sudah disetujui bahwa kita akan menggunakan angka sistem laporan yang sekarang sudah terjalin untuk keracunan pangan dari Puskesmas, Dinas Kesehatan, dan Kementerian Kesehatan," katanya.
Budi menambahkan, data tersebut tidak hanya akan dikumpulkan, tetapi juga dikonsolidasikan bersama Badan Gizi Nasional (BGN) agar menjadi satu sumber informasi yang jelas.
"Angka-angka itu setiap hari ada, setiap minggu ada, dan nanti angkanya akan dikonsolidasikan bersama antara Kemenkes dan BGN ya," tutur Budi.