WahanaNews.co | Long Covid atau sindrom pasca Covid-19 merupakan kondisi seseorang yang masih merasakan gejala Covid-19 dalam jangka waktu yang lama.
Bahkan, masih bisa dirasakan setelah dinyatakan sembuh dari Covid19.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Biasanya gejala long Covid terjadi selama 2 bulan setelah pasien dinyatakan negatif dari virus Corona. Hal ini berpengaruh terhadap kondisi sehari-hari, tetapi tak muncul setiap saat.
"Gejala merupakan gejala yang baru yang sebelumnya pasien recovery, perbaikan dari episode Covid-19 yang akut dan gejalanya bisa naik, bisa turun, bisa hilang tapi muncul lagi," ucap Dr dr Fatiyah Isbaniah, Sp.P(K), KSM Paru, Divisi Infeksi RSUP Persahabatan, melalui konferensi pers long Covid-19, Senin (18/7/2022).
Adapun kelompok yang paling rentan terkena long Covid adalah mereka yang berusia di atas 50 tahun, kelompok yang mengalami keparahan fase akut Covid-19, dan memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Beberapa komorbid tersebut, di antaranya:
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Hipertensi
Obesitas
Kondisi psikiatrik yang mendasari
Penyakit imunosupresif
"Ini faktor risiko, artinya orang-orang dengan populasi seperti ini memiliki kecenderungan untuk terjadinya sindrom pasca Covid-19, yaitu usia di atas 50 tahun, komorbid semakin banyak semakin rentan terjadinya sindrom pasca Covid-19, adanya hipertensi, obesitas, kondisi psikiatrik yang mendasari, penyakit imunosupresif misalnya penggunaan kortikosteroid jangka panjang, dan tingkat keparahan fase akut Covid-19," ucapnya lagi. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.