WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mempersiapkan sebanyak 15 Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) untuk ditempatkan di seluruh kabupaten dan kota.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah mempercepat pemerataan tenaga dokter spesialis di berbagai wilayah Indonesia, terutama daerah dengan akses layanan kesehatan yang masih terbatas.
Baca Juga:
WHO Cabut Status KLB Polio Indonesia, Pemerintah Tingkatkan Kewaspadaan
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Paulus menjelaskan bahwa sejumlah kejadian di lapangan menunjukkan masih adanya kebutuhan mendesak akan dokter spesialis, khususnya di daerah seperti Papua dan wilayah terluar lainnya.
Ia menegaskan, percepatan pendidikan dokter spesialis menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan.
"Program dari para pemerintahan dari Pak Prabowo dan Gibran ini adalah mempercepat pendidikan dan bahkan sekarang dilakukan adalah memberikan pendidikan spesialis itu. Tadi saya pagi-pagi rapat di Mendikti, kita akan buka lagi 150 prodi spesialis untuk menciptakan spesialis untuk bisa dikirim ke 514 kabupaten/kota," kata Benjamin Paulus kepada wartawan usai menghadiri Forum Pertemuan Konsil Kedokteran Nasional 2025 di Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Baca Juga:
Menkes Soroti 250 Ribu Kematian Kardiovaskular, Protokol Terapi Diminta Diperkuat
Benjamin menambahkan, program PPDS akan diprioritaskan bagi putra-putri daerah agar setelah menyelesaikan pendidikan, mereka bersedia kembali mengabdi di wilayah asalnya.
Pendekatan ini diharapkan dapat menjawab ketimpangan distribusi dokter spesialis yang selama ini terjadi, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Hasil dari upaya pemerataan dokter spesialis itu sendiri baru dapat dilihat dalam waktu 3-4 tahun ke depan, karena program itu baru dimulai. Langkah itu diambil karena sekitar 47 persen dari seluruh kabupaten dan kota di Indonesia belum memiliki dokter spesialis sesuai standar,” ucap Benjamin.