WahanaNews.co | PT Kimia Farma(Persero) Tbk memutuskan menunda
penyelenggaraan vaksin berbayar.
Vaksin Covid-19 gotong royong untuk individu ini
sejatinyadigelar mulai hari ini, Senin (12/7/2021).
Baca Juga:
Rikkes Berkala, Kapolda Sulbar : Kita Pastikan Kondisi Kesehatan Personel Tetap Terjaga
Sekretaris Perusahaan
Kimia Farma, Ganti Winarno Putro, menyebut,
penundaan dilakukan karena besarnya animo dan pertanyaan yang masuk.
"Kami mohon maaf
karena jadwal vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin,
12 Juli 2021,
akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," jelas Ganti kepada wartawan.
Ia menyatakan, penundaan dilakukan hingga pemberitahuan
selanjutnya sembari melakukan sosialisasi vaksin berbayar serta pengaturan
pendaftaran calon peserta vaksinasi.
Baca Juga:
Hasil Survei LSI: 76 Persen Warga Ogah Beli Vaksin
"Besarnya animo
serta banyaknya pertanyaan yang masuk membuat manajemen memutuskan untuk
memperpanjang masa sosialisasi vaksinasi gotong royong individu serta
pengaturan pendaftaran calon peserta," bebernya.
Sebelumnya, pemerintah
berencana mulai menjual vaksin berbayar via Kimia Farma mulai Senin (12/7/2021).
Program berjalan
bersamaan dengan program gotong royong pengusaha yang dikritik lamban.
Belum jalannya program
vaksinasi gotong royong namun mulai dibukanya program vaksin berbayar berujung
kritik dari sejumlah tokoh masyarakat.
Salah satunya dari eks Sekretaris
Menteri BUMN,
Said Didu.
Ia menyebut, seharusnya BUMN ditugaskan membantu rakyat yang
susah, bukan berbisnis di tengah kesusahan rakyat.
Dia menilai, bila vaksin berbayar dimaksudkan memperluas
pelayanan, ia menyaranakan vaksin tetap digratiskan dengan syarat calon penerima
vaksin memberikan santunan ke kas negara sebagai bantuan penanganan Covid-19.
Ia menyebut, bantuan harus bersifat sukarela dan tidak dipatok
angka minimum tertentu.
Di sisi lain, ia
menyarankan BUMN diberikan biaya pelayanan dalam penyelenggaraan.
"Urutan vaksin: gratis-mandiri-jual komersial
oleh BUMN. BUMN seharusnya ditugaskan membantu rakyat yg lagi susah, bukan
berbisnis di tengah kesusahan rakyat," tegas Said, lewat akun Twitternya, @msaid_didu. [qnt]