WAHANANEWS.CO, Jakarta - Hipopigmentasi merupakan gangguan kulit yang ditandai dengan hilangnya sebagian warna alami kulit, sehingga muncul area yang tampak lebih terang dari sekitarnya.
Dua kondisi umum yang termasuk dalam kategori ini adalah vitiligo dan albinisme (albino).
Baca Juga:
Waspadai LPR, Gangguan Asam Lambung yang Kerap Tak Disadari
Meskipun keduanya berkaitan dengan kelainan pigmen, keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda.
Berikut penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Waktu Munculnya Gejala
Baca Juga:
Dana Desa 2025, Pemdes Muara Sibuntuon Bagikan Makanan Tambahan
Vitiligo biasanya tidak terlihat sejak kecil. Penderitanya memiliki warna kulit normal pada awalnya, namun seiring waktu, muncullah bercak-bercak putih karena produksi melanin berhenti berfungsi.
Sebaliknya, albino merupakan kondisi genetik yang sudah terlihat sejak lahir. Bayi dengan albinisme lahir tanpa atau dengan jumlah melanin yang sangat sedikit, menjadikan kulitnya tampak sangat putih atau pucat.
2. Ciri Warna Kulit
Pada penderita vitiligo, warna kulit terlihat tidak merata sebagian tampak normal dan sebagian lainnya tampak putih pucat. Hal ini bisa berdampak pada rasa percaya diri karena perubahan penampilan yang mencolok.
Sementara itu, individu dengan albinisme memiliki warna kulit yang seragam, yakni pucat atau putih di seluruh tubuh. Selain kulit, warna rambut juga cenderung pirang atau sangat terang.
3. Penyebab yang Berbeda
Vitiligo disebabkan oleh kematian sel melanosit, yaitu sel yang memproduksi melanin. Kematian sel ini bisa disebabkan oleh faktor keturunan, penyakit autoimun, paparan sinar ultraviolet, atau zat kimia tertentu.
Sedangkan albinisme murni bersifat genetik. Mutasi pada gen tertentu mengganggu pembentukan melanin, sehingga produksi pigmen menjadi sangat minim atau bahkan tidak ada sama sekali.
4. Upaya Pengobatan
Kendati tidak menular, baik vitiligo maupun albinisme tergolong kondisi kulit permanen dan tidak dapat disembuhkan sepenuhnya.
Meski demikian, penanganan medis tetap bisa dilakukan untuk memperbaiki atau melindungi kondisi penderitanya.
Untuk vitiligo, terapi difokuskan pada perbaikan tampilan kulit, seperti melalui penggunaan tanning lotion dan beberapa prosedur dermatologis tertentu.
Sedangkan perawatan pada albinisme lebih diarahkan untuk perlindungan kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan menjaga kesehatan mata.
“Disarankan untuk menggunakan kacamata dengan perlindungan UV, mengenakan pakaian lengan panjang, serta tabir surya untuk mencegah kulit terbakar.”
[Redaktur: Ajat Sudrajat]