WahanaNews.co, Jakarta - Ketika puasa, beberapa orang biasanya menahan makan dan minum untuk waktu tertentu.
Namun, bagaimana dengan puasa air putih? Apakah ada manfaatnya?
Baca Juga:
Pj Sekda Dairi Paparkan Potensi Kerawanan Jelang Pilkada
Puasa merupakan suatu praktik yang biasa dilakukan oleh beberapa masyarakat dunia.
Seperti muslim yang kerap berpuasa selama bulan ramadhan.
Praktik puasa yang dilakukan dengan menahan nafsu makan dan minum dalam waktu tertentu.
Baca Juga:
300 Siswa SD dan SMP Ikuti Lomba English For Dairi
Setelah berbuka, masyarakat muslim diperbolehkan konsumsi makanan dan minuman apapun.
Namun, bagaimana dengan puasa air putih? Puasa air putih cukup berbeda dari puasa biasanya.
Mereka yang mengikuti puasa air putih tidak diperbolehkan makan apapun kecuali minum air putih. Periodenya 24 sampai 72 jam.
Puasa ini biasanya dilakukan oleh mereka yang ingin menurunkan berat badan dan melakukan detoksifikasi.
Lantas, apakah puasa air putih benar-benar bermanfaat? Merangkum healthcom, berikut penjelasannya.
1. Manfaat puasa air putih
Puasa air putih melarang pelakunya mengonsumsi makanan atau minuman apapun selain air putih.
Menurut healthcom, beberapa studi terkait puasa pernah dilakukan, dan menunjukkan sejumlah manfaat.
Sebagian besar manfaat puasa air putih bergantung pada fakta bahwa puasa dapat menginduksi keadaan ketosis nutrisi.
Keadaan ini terjadi ketika tubuh berhenti membakar glukosa (karbohidrat dan gula lainnya) sebagai energi, dan malah membakar lemak untuk energi.
Puasa air putih dikenal bisa mengobati beberapa masalah kesehatan serius.
Termasuk masalah hipertensi, diabetes, dan meningkatkan kesehatan jantung.
2. Bisa Bantu Atasi Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika semakin banyak darah yang dipompa jantung dan terjadi penyempitan pada pembuluh darah arteri, lapor halodoc.
Masalah hipertensi bisa menyebabkan komplikasi lain, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Sebuah studi yang dilakukan terhadap 174 peserta dengan hipertensi, memandu mereka untuk melakukan puasa air putih. Puasa tersebut diawasi dan dilakukan selama 10-11 hari.
Hasilnya, 90% peserta tekanan darahnya berkurang ke kisaran normal.
Namun, penelitian ini hanya dilakukan kepada sekelompok kecil. Peserta juga melakukan puasa yang diawasi medis.
3. Mengatasi masalah diabetes
Diabetes menjadi salah satu penyakit yang mudah menyerang siapa saja.
Diabetes merupakan kondisi ketika sel-sel kurang sensitif terhadap insulin.
Padahal, insulin membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi dan mengatur kadar gula darah.
Studi mengungkap, puasa air putih membuat sel lebih sensitif terhadap insulin.
Penelitian yang dilakukan terhadap 36 orang diabetes menunjukkan, 90% peserta yang melakukan puasa air putih sudah mengurangi obat diabetes yang mereka minum.
Sebagian peserta juga melihat diabetes mereka mengalami remisi.
4. Meningkatkan kesehatan jantung
Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian utama.
Para peneliti berpikir, puasa air putih sesekali bisa melindungi penyakit jantung.
Dengan mengurangi stres oksidatif dan menginduksi ketosis nutrisi.
Studi bahkan menunjukkan, puasa air putih setelah mengalami serangan jantung berdampak positif pada beberapa risiko penyakit jantung.
5. Risiko dan efek samping puasa air putih
Meskipun puasa air putih menawarkan berbagai manfaat, tetapi ada juga efek samping yang didapat.
Terutama kepada mereka yang memiliki kondisi tertentu.
Orang dengan kondisi diabetes tipe 1 atau penyakit ginjal kronis tidak boleh berpuasa. Kalau mau berpuasa, lebih baik dibawah pengawasan dokter.
Puasa minum air putih juga meningkatkan risiko hipotensi ortostatik, kondisi tekanan darah rendah ketika seseorang berdiri dari duduk atau berbaring.
Puasa air putih juga menyebabkan hiponatremia, sebuah kondisi gangguan elektrolit yang disebabkan oleh rendahnya kadar natrium di dalam darah.
Ketika berkeringat, seseorang akan kehilangan natrium dan mineral penting lainnya.
Mengisi kembali dengan air putih saja menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.
Oleh karena itu, disarankan tidak berolahraga ketika melakukan puasa air putih.
Puasa air putih juga berbahaya bagi mereka yang memiliki gangguan makan atau cenderung memiliki kebiasaan makan tidak teratur.
Puasa ini juga hanya bisa dikakukan oleh mereka yang sudah mencapai umur 18 dan tidak lebih dari 65 tahun.
Orang dengan diabetes tipe 1 juga sebaiknya tidak melakukan puasa air putih karena dapat menyebabkan risiko hipoglikemia (gula darah rendah).
Mereka yang memiliki penyakit ginjal kronis juga disarankan tidak berpuasa karena dapat memperburuk fungsi ginjal.
6. Apakah puasa air putih cocok untukmu?
Puasa air putih mungkin berhasil untuk mereka yang tidak memiliki kondisi apapun.
Jika tertarik mencoba puasa ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Puasa air minum tanpa makanan dan asupan elektrolit lain dapat menyebabkan seseorang cepat lelah.
Puasa air putih mungkin bisa menurunkan berat badan dengan cepat, tetapi bukan untuk menghilangkan lemak.
Sifatnya hanya mengurangi berat air dan massa otot tanpa lemak.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]