WahanaNews.co |
Tak semua penyintas COVID-19 bisa sembuh total. Meski mereka sudah dinyatakan
negatif setelah menjalani dua kali tes, namun tetap saja ada gejala pada tubuh.
Ini yang kemudian disebut dengan long COVID-19 atau post COVID-19 syndrome.
Di Indonesia, isu long COVID-19 ternyata belum banyak
diteliti. Namun, menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mitra Keluarga
Kalideres dr Paskalis Gunawan, SpPD, ada beberapa gejala long COVID-19 yang
terdeteksi di Indonesia.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
"Penelitian mengenai long COVID-19 di Indonesia belum
begitu banyak. Namun, penelitian pendahulu mengatakan 30%-40% pasien COVID-19
di Indonesia mengalami long COVID-19," terangnya dalam webinar 'Seberapa
Penting Vaksin COVID-19' yang diinisiasi MNC Life, beberapa waktu lalu.
Dokter Paskal melanjutkan, ada tiga gejala paling banyak
dilaporkan dari fenomena long COVID-19 di Indonesia. Gejala tersebut ialah
capek, sesak napas, dan lemas.
"Tapi, gejala tersebut masih terus diteliti untuk
memastikan apakah ketiganya berasal dari post COVID-19 syndrome atau ada faktor
lain," katanya.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Jadi artinya, sampai saat ini Indonesia masih terus meneliti
mengenai long COVID-19. Kemudian, dari tiga gejala terbanyak yang ditemukan itu
masih diselidiki lagi apakah ada kaitannya dengan COVID-19 sebelumnya atau
memang sifat bawaan dari si pasien.
"Kami belum bisa memastikan, misalnya gejala capek dan
lemas, itu apakah long COVID-19 si pasien atau memang pasiennya orangnya malas-malasan.
Semoga penelitian lebih lanjut bisa menjawab hal ini," pungkas dr Paskal. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.