Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSHP) Iwan Dakota menyampaikan bahwa penguatan layanan kardiovaskular sejalan dengan agenda transformasi kesehatan yang tengah dijalankan pemerintah.
Menurutnya, penyakit jantung bukan hanya menjadi penyebab kematian tertinggi, tetapi juga menyerap porsi terbesar dari pembiayaan kesehatan nasional, khususnya dalam skema BPJS Kesehatan.
Baca Juga:
Kemenkes Luncurkan Sandbox Kesehatan 2025 untuk Percepat Inovasi Teknologi Medis
“Saya kira misi ini selaras dengan transformasi kesehatan yang sering berlangsung. Penyakit jantung dan pembuluh darah masih menjadi penyebab kematian tertinggi, dan yang paling tinggi untuk dana yang diambil dari skema BPJS,” kata Iwan Dakota.
Iwan menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendorong berbagai inovasi, riset, serta pengembangan teknologi terbaru dalam bidang kardiologi.
Ia menilai penyelenggaraan IICS bukan sekadar pertemuan ilmiah, melainkan momentum penting untuk memperkuat kolaborasi dan meningkatkan kualitas layanan jantung di Indonesia.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan dan Puskesmas Jadi Garda Depan Pengawasan Pangan Program MBG
“Kami mengharapkan kegiatan ini akan mengeksplor pembaruan terbaru dalam bidang kardiologi, baik bedah maupun intervensi non-bedah. Kami laporkan, kami juga mengundang rumah sakit, kami akan melakukan monitoring dan evaluasi pada apa yang akan dilakukan setiap tahun,” ujar Iwan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.