WAHANANEWS.CO, Jakarta - Makanan fermentasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan kuliner di berbagai belahan dunia sejak ribuan tahun lalu.
Proses alami yang melibatkan aktivitas mikroorganisme seperti bakteri, ragi, atau jamur ini tidak hanya menghasilkan cita rasa khas yang unik, tetapi juga memperkaya kandungan gizi serta memperpanjang daya tahan makanan.
Baca Juga:
Usai Hindari 3 Makanan 'Sehat' Populer, Wanita Ini Sukses Turun BB 20 Kg
Kini, berkat kemajuan penelitian modern, para ahli gizi menemukan bahwa mengonsumsi makanan fermentasi secara rutin mampu memberikan banyak manfaat bagi tubuh, mulai dari menjaga kesehatan pencernaan, memperkuat sistem imun, hingga meningkatkan metabolisme.
Bahkan, beberapa di antaranya disebut mampu membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Berikut delapan jenis makanan fermentasi populer dari berbagai negara yang patut kamu pertimbangkan untuk menjadi bagian dari pola makan sehat sehari-hari:
Baca Juga:
Boleh Diminum Tiap Hari, Tapi Begini Risiko Jika Konsumsi Kefir Berlebihan
1. Sauerkraut – Asinan Kubis Khas Jerman
Sauerkraut dibuat dari kubis yang difermentasi bersama garam selama beberapa hari hingga menghasilkan rasa asam segar.
Makanan ini kaya serat, vitamin C, dan vitamin K. Kandungan seratnya membantu memperlancar sistem pencernaan, sementara bakteri baik yang terbentuk selama proses fermentasi berperan penting dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus.
2. Kimchi – Fermentasi Pedas Penuh Gizi dari Korea
Kimchi merupakan salah satu makanan fermentasi paling terkenal di dunia.
Terbuat dari campuran kubis, lobak, cabai, dan bawang putih, kimchi menjadi sumber probiotik alami sekaligus kaya antioksidan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kimchi secara rutin dapat membantu menurunkan kolesterol jahat, menjaga tekanan darah, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Tempe – Superfood Asli Indonesia yang Mendunia
Produk kebanggaan Indonesia ini terbuat dari kedelai yang difermentasi dengan jamur Rhizopus oligosporus.
Tempe dikenal sebagai sumber protein nabati yang sangat tinggi serta mengandung zat besi, kalsium, dan vitamin B kompleks.
Berkat proses fermentasi, nutrisi kedelai menjadi lebih mudah diserap tubuh. Tak heran, tempe kini diakui dunia sebagai salah satu makanan nabati tersehat.
4. Yogurt – Klasik Bergizi yang Tak Pernah Salah Pilih
Yogurt merupakan hasil fermentasi susu menggunakan bakteri Lactobacillus dan Bifidobacterium.
Produk olahan ini sudah lama dikenal sebagai sahabat pencernaan, karena membantu menyeimbangkan flora usus.
Selain itu, yogurt juga mendukung sistem imun dan menjaga kekuatan tulang berkat kandungan kalsiumnya yang tinggi.
5. Kefir – “Yogurt” Cair dengan Manfaat Lebih Lengkap
Kefir memiliki tekstur lebih cair dibanding yogurt dan dibuat dengan butiran kefir yang berisi kombinasi bakteri serta ragi.
Kandungan probiotiknya jauh lebih beragam, menjadikannya minuman yang sangat baik untuk pencernaan dan metabolisme.
Rasa asam ringan dengan sedikit sensasi soda alami membuat kefir populer di kalangan pecinta gaya hidup sehat.
6. Kombucha – Teh Fermentasi yang Sedang Tren
Kombucha merupakan minuman teh yang difermentasi dengan kultur bakteri dan ragi yang dikenal sebagai SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast).
Kombucha mengandung asam organik dan antioksidan yang bermanfaat untuk mendukung fungsi hati, menurunkan peradangan, serta membantu proses detoksifikasi alami tubuh.
Kini, minuman ini kian populer sebagai alternatif sehat bagi pencinta teh.
7. Miso – Rahasia Umami dari Dapur Jepang
Miso adalah pasta hasil fermentasi kedelai dengan garam dan biji-bijian seperti beras atau barley.
Selain menjadi sumber protein dan mineral, miso mengandung enzim alami yang membantu pencernaan.
Penambahan miso dalam sup atau saus tidak hanya memperkaya rasa gurih (umami), tetapi juga menambah asupan gizi dalam menu harian.
8. Cuka Apel – Tonik Alami Penunjang Metabolisme
Cuka apel mentah mengandung mother, yaitu koloni bakteri alami yang terbentuk selama fermentasi.
Kandungan asam asetatnya dipercaya dapat membantu mengontrol kadar gula darah, menjaga kolesterol, serta mendukung proses metabolisme tubuh.
Cuka apel bisa digunakan sebagai campuran saus salad atau diminum dengan air hangat sebagai tonik alami di pagi hari.
Dengan berbagai manfaatnya, makanan fermentasi bukan sekadar tradisi kuno, melainkan bagian penting dari gaya hidup sehat modern.
Menjadikannya sebagai menu harian dapat menjadi langkah sederhana untuk meningkatkan kesehatan secara alami dan berkelanjutan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]