WAHANANEWS.CO, Jakarta - Nyeri pinggang bisa muncul kapan saja, termasuk setelah seseorang mengonsumsi vitamin atau suplemen.
Menurut Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Zullies Ikawati, rasa nyeri di pinggang yang menjalar hingga ke bagian belakang perut dapat menandakan adanya gangguan serius pada ginjal.
Baca Juga:
Vitamin Penting untuk Lawan Pegal dan Nyeri Tubuh: Simak Daftarnya!
“Nyeri pinggang yang timbul setelah mengonsumsi suplemen bisa menjadi tanda hiperkalsemia,” jelasnya, melansir Kompas.com, Selasa (20/5/2025).
Hiperkalsemia adalah kondisi medis di mana kadar kalsium dalam darah melebihi batas normal, yang dapat terjadi akibat peradangan atau kerusakan ginjal.
Tingkat nyeri yang dirasakan bisa bervariasi, dari ringan hingga berat, dan dapat muncul secara tiba-tiba atau berulang.
Baca Juga:
Modus Suplemen Makanan, BNN Ungkap Jaringan Narkoba Thailand-Bali
Dalam beberapa kasus, nyeri hanya terasa di satu sisi pinggang, namun bisa juga muncul di kedua sisi.
Kondisi ini patut diwaspadai, terutama jika suplemen dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
Gejala Tambahan yang Perlu Diwaspadai:
Zullies mengungkapkan bahwa nyeri pinggang yang terjadi setelah mengonsumsi suplemen, terutama dalam dosis tinggi atau penggunaan berkepanjangan, bisa menjadi indikasi ginjal tidak berfungsi dengan baik.
Gejala lain yang bisa menyertai kondisi ini antara lain:
Mual dan muntah
Nyeri saat buang air kecil
Urine berbusa atau keruh
Demam
Kelelahan
Pembengkakan di tubuh
Penyebab Utama: Kelebihan Vitamin D
Salah satu penyebab nyeri pinggang setelah mengonsumsi suplemen adalah kelebihan vitamin D. Keracunan vitamin D biasanya terjadi jika kadar vitamin dalam darah melebihi 150 ng/ml.
Karena vitamin D larut dalam lemak, ia disimpan di jaringan tubuh dan dilepaskan perlahan ke dalam darah, menyebabkan efek samping berkepanjangan bahkan setelah konsumsi dihentikan.
Sebuah laporan kasus pada tahun 2004 oleh FDA mencatat seorang wanita penderita diabetes dan radang sendi mengalami kelelahan, sembelit, nyeri pinggang, mual, muntah, hingga kesulitan berbicara setelah mengonsumsi vitamin D dalam jumlah berlebihan.
Pemeriksaan menunjukkan kadar gula darah sangat rendah dan gejala keracunan yang cukup serius.
Langkah yang Harus Dilakukan
Zullies menyarankan agar konsumsi suplemen segera dihentikan jika muncul nyeri pinggang. Pemeriksaan ke dokter, khususnya spesialis ginjal atau penyakit dalam, sangat dianjurkan.
Pemeriksaan lanjutan seperti kadar vitamin D, kalsium darah, fungsi ginjal (ureum, kreatinin, eGFR), dan analisis urine penting dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan infeksi atau batu ginjal.
“Nyeri pinggang setelah minum vitamin bisa menjadi sinyal awal gangguan ginjal, apalagi jika dikonsumsi berlebihan atau tanpa indikasi medis. Tapi tentu perlu konfirmasi lewat pemeriksaan medis,” tegas Zullies.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]