WahanaNews.co | Panjat tebing merupakan salah satu olahraga ekstrem yang digemari banyak anak muda dan mampu memicu adrenalin.
Oleh karena itu, kekuatan tubuh bagian atas (upper body) benar-benar sangat diandalkan.
Baca Juga:
Atlet Ini Biayai Kuliah dari Olahraga Panjat Tebing
Risiko yang paling mungkin terjadi seperti cedera di bagian siku atau bahu dapat saja dialami.
Dokter Spesialis Ortopedi dan Trauatologi Mandaya Royal Hospital Puri, dr. Ardi Setiawan, SpOT(K), menyebutkan bahwa panjat tebing itu olahraga yang banyak menggunakan kekuatan otot area siku dan bahu, makanya dua area itu yang paling rentan.
Beberapa masalah yang berisiko terjadi di antaranya radang otot, robekan otot sedikit, robekan otot luas, hingga tendon atau urat putus. Masalah di jari-jari dan sendi juga banyak dijumpai atlet panjat tebing.
Baca Juga:
Kalahkan Lima Peserta Finalis, Tim Boulder Beregu Putri Kota Bogor Sabet Medali Emas
"Penanganan yang tepat oleh dokter yang profesional bisa meminimalisir keparahan atau bahkan menyembuhkan masalah yang muncul," jelas dr. Ardi di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (16/6/2023).
dr. Ardi juga mengingatkan kepada masyarakat yang punya ketertarikan pada panjat tebing agar selalu melakukan pemanasan sebelum berolahraga. Ini penting agar tubuh 'ready' di arena panjat tebing.
"Pemanasan itu sangat perlu agar tubuh siap dan tubuh lebih aman saat panjat tebing," ungkap dr. Ardi.
Atlet panjat tebing nasional Sukma Lintang Cahyani pun mengamini pernyataan dr. Ardi.
Menurutnya, pemanasan sangat penting sebelum melakukan panjat tebing.
"Pemanasan yang biasanya saya lakukan adalah stretching dan panjat yang pendek-pendek. Setidaknya badannya 'panas," kata Lintang.
Wanita 19 tahun ini juga menyampaikan jika dirinya menjalani beberapa olahraga tambahan untuk memaksimalkan kekuatan otot tubuh, seperti nge-gym dan renang.
"Saya juga nge-gym, ada pull-up beban, scuot, sama abdominal. Renang untuk recovery pribadi," tutup dia.
[Redaktur: Zahara Sitio]