WahanaNews.co | Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan 748 jemaah haji asal Indonesia tahun 2023 wafat di Arab Saudi. Angka kematian tersebut tertinggi sejak 2017.
"Per hari ini 748 jiwa peserta haji wafat. Memang ini tertinggi dalam proses perhajian sejak 2017," ungkap Menag Yaqut usai menyambut kepulangan petugas haji di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Kamis (27/7/2023).
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Gorontalo Sambut Kedatangan Kloter 12 Haji 2024
Seperti diketahui, jumlah peserta haji yang wafat pada 2017 dilaporkan mencapai 438 jiwa, atau lebih banyak sekitar 28 persen dibandingkan musim haji tahun sebelumnya sebanyak 342 jiwa.
Ia memaklumi kejadian itu mengingat jemaah haji dari kelompok lanjut usia (lansia) mencapai 67.000 orang merupakan jumlah yang sangat banyak.
Selain itu, kata Yaqut, cuaca di Arab Saudi yang mendekati suhu 50 derajat celcius, khususnya di Arafah rata-rata 44 derajat celcius sangat berisiko memicu dehidrasi peserta haji.
Baca Juga:
Jemaah Haji Meninggal Tembus 1.000 Akibat Cuaca Panas Mendidih di Arab
Angka peserta haji yang wafat tahun ini menjadi bahan evaluasi Kemenag untuk perbaikan layanan di gelombang lanjutan ibadah haji tahun berikutnya.
"Kami sudah melakukan evaluasi. Kami sudah bicara dengan Kepala Pusat Haji Kementerian Kesehatan agar mekanisme ke depan soal istitha'ah kesehatan ini juga ikut menjadi bagian dari perbaikan," ujarnya.
Contohnya, lanjut dia, sebelum jemaah calon haji melakukan pelunasan ongkos haji perlu dilakukan cek kesehatan terlebih dahulu.
Yaqut bilang, jika dinyatakan sehat dan kuat untuk diberangkatkan baru dilakukan pelunasan.
"Sekarang kan tidak, dilakukan pelunasan dulu biaya perjalanan ibadah hajinya, baru kemudian ada pemeriksaan kesehatan," jelasnya.
Menurut Yaqut, kepastian pada aspek kesehatan perlu didahului sebelum pelunasan biaya haji agar menjamin stamina peserta untuk melaksanakan ibadah.
"Karena kita tahu, ibadah haji adalah ibadah fisik, tentu membutuhkan performa fisik yang matang, dan prima," katanya.
Selain itu, Yaqut juga mendorong pemangku kepentingan terkait untuk tetap memprioritaskan jemaah haji lansia yang selama ini terus mengalami tren peningkatan antrean haji.
[Redaktur: Zahara Sitio]