WahanaNews.co | Polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan kematian akibat gagalnya/lumpuhnya sistem pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan sangat menular
Ada tiga variasi virus polio yang bisa menginfeksi, yaitu wild polio virus tipe 1, 2 dan 3 (WPV1, WPV2 dan WPV3). WPV tipe 2 dan 3 telah diberantas (tidak ada lagi), dan WPV tipe 1 hanya ada di beberapa bagian dunia. Virus polio tipe 1 inilah yang kemungkinan besar menyebabkan kelumpuhan.
Baca Juga:
Babinsa Dampingi Nakes Sukseskan Vaksinasi Polio
Seperti Apa Gejala Polio?
Kebanyakan orang yang terkena virus polio tidak memiliki gejala. Namun, beberapa orang akan mengalami gejala yang sangat mirip dengan flu, seperti:
- Sakit tenggorokan.
Baca Juga:
Pemprov Klaim 3,2 Juta Anak di Jawa Barat Sudah Dapat Imunisasi Polio
- Merasa lelah.
- Sakit perut.
- Demam.
- Sakit kepala.
- Sakit punggung atau leher.
- Kelemahan otot.
- Sakit perut.
- Muntah.
Gejala polio non-paralitik seperti ini seringkali tidak menyebabkan kelumpuhan. Berbagai gejala yang muncul biasanya akan menghilang dalam waktu 10 hari.
Sejumlah kecil orang memiliki jenis polio yang lebih parah yang bernama polio paralitik. Jika mengidap polio jenis ini, gejala awalnya akan seperti yang telah disebutkan tadi. Namun, dalam seminggu, gejala lain yang dapat muncul adalah:
- Hilangnya refleks.
- Nyeri atau kelemahan otot yang parah.
- Kaki terkulai.
- Perasaan seperti ada jarum di kaki.
- Lumpuh lengan, kaki, atau keduanya.
- Meningitis (infeksi di otak, sumsum tulang belakang, atau keduanya).
Polio dapat mengancam jiwa jika otot yang digunakan untuk bernapas menjadi sangat lemah sehingga tidak berfungsi lagi. Bertahun-tahun setelah mengidap polio, gejala lain mungkin muncul. Kondisi ini bernama sindrom pasca-polio, dengan gejala berupa:
- Masalah dengan pernapasan dan menelan.
- Kehilangan otot.
- Gangguan tidur seperti sleep apnea.
- Kesulitan menangani suhu rendah.
Penyebab dan Cara Penularannya
Penyebab munculnya berbagai gejala polio adalah virus bernama poliovirus. Virus ini dapat menginfeksi tenggorokan dan usus, menyebabkan gejala mirip flu. Kemudian dapat menyebar ke otak dan tulang belakang, dan menyebabkan kelumpuhan.
Penyakit ini menyebar melalui batuk atau bersin atau dari kontak dengan kotoran orang yang terinfeksi (rute fecal-oral). Berikut ini cara penularannya:
- Tidak mencuci tangan setelah ke kamar mandi atau menyentuh kotoran (seperti mengganti popok).
- Minum air yang terkontaminasi atau memasukkannya ke dalam mulut.
- Makan makanan yang mengandung air yang terkontaminasi.
- Berenang di air yang terkontaminasi. Air dapat terkontaminasi ketika seseorang yang terkena diare berenang di dalamnya.
- Batuk atau bersin.
- Berada dalam kontak dekat dengan seorang pengidap polio.
- Menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi.
Bagaimana Pengobatan untuk Polio?
Tidak ada obat khusus untuk mengobati gejala polio. Jika kamu mengidap polio yang menyebabkan kelumpuhan, kamu mungkin perlu menjalani terapi fisik.
Secara medis, beberapa perawatan yang dapat dokter berikan untuk meredakan gejala polio atau meningkatkan kualitas hidup adalah:
- Obat pereda nyeri (seperti ibuprofen).
- Ventilator (alat yang membantu bernapas).
- Terapi fisik yang dapat membantu menjaga otot tetap bekerja.
- Obat antispasmodik untuk mengendurkan otot.
- Antibiotik untuk infeksi saluran kemih.
- Bantalan pemanas untuk nyeri otot dan kejang.
- Kawat gigi korektif.
- Rehabilitasi paru untuk membantu mengatasi komplikasi pada paru-paru.
- Alat bantu mobilitas seperti tongkat, kursi roda, atau skuter listrik.
Di rumah, perawatan untuk gejala polio meliputi:
- Minum banyak cairan.
- Menggunakan kompres panas untuk meredakan nyeri otot.
- Melakukan olahraga yang dokter rekomendasikan.
- Istirahat yang cukup.
Itulah pembahasan mengenai gejala polio, penyebab, dan pengobatannya. [rna]