WahanaNews.co, Jakarta - Bos PO Mahendra Transportasi Indonesia (MTI) Rian Mahendra buka-bukaan soal sindikat pencurian barang-barang mewah di bus AKAP.
Pernyataan tersebut merupakan respons dari ramainya kasus kehilangan barang yang dialami penumpang bus PO Rosalia Indah.
Baca Juga:
Damri Banda Aceh Kaji Perluasan Trayek AKAP ke Medan Dukung Trans Sumatera
Menurut Rian Mahendra, sindikat pencurian barang di bus-bus AKAP sudah marak terjadi sejak lama. Selain itu, modus yang dijalankan juga begitu-gitu saja alias tak ada perubahan.
"Sindikat kayak gini biasanya gak akan berani atau mau bekerja sama dengan crew atau manajemen karena akan membahayakan eksistensi mereka," ujar Rian Mahendra, dikutip detikOto, Jumat (22/12/23).
"Mereka terbiasa berpenampilan rapi dan membeli tiket untuk melancarkan aksinya. Terkadang kalau sudah dapat korban, mereka turun lebih cepat sebelum titik tujuan yang tertera di tiket. Beda dengan copet yang naik dari tengah jalan dan terbiasa kerja sama dengan crew untuk melakukan pencurian," tambahnya.
Baca Juga:
Arus Balik Meningkat: Terminal Purboyo Madiun Catat Peningkatan Signifikan
Secara sederhana, Rian memastikan, sindikat pencurian barang-barang mewah kemungkinan besar tak punya hubungan dengan perusahaan otobus (PO). Sehingga, dalam kasus ini, Rosalia Indah bisa saja hanya menjadi korban.
"Buat gue pribadi, mereka juga korban dan gue yakin managemen sebesar dan seprofesional Rosalia Indah nggak akan tinggal diam, dan akan bergerak supaya sindikat-sindikat ini berhenti bermain di perusahaan mereka," ungkapnya.
Rian Mahendra menilai, wajar seandainya korban kehilangan barang marah besar melalui media sosial. Sebab, sebagai konsumen yang sudah mengeluarkan uang, mereka seharusnya mendapat kepastian perlindungan dan rasa aman.
"Tapi soal ganti rugi, semua moda transportasi baik darat laut dan udara tidak ada yang memberikan ganti rugi terhadap barang yang dibawa dan dijaga oleh penumpang sendiri ke dalam kabin, kecuali barang yang hilang memang dititipkan ke crew di dalam bagasi," kata dia.
Sebelumnya, pegiat travel bernama Widino mengaku kehilangan iPad saat naik bus Rosalia Indah rute Wonosobo-Jakarta. Ketika itu, iPad yang disimpannya di dalam tas punggung tiba-tiba hilang dan ditukar buku yang disisipi keramik.
Dino mengaku telah menghubungi layanan aduan PO Rosalia Indah. Namun, dia mengklaim tak mendapat respons yang diharapkan.
Kabar buruknya, selain Dino, ada korban-korban lain yang mengaku pernah kehilangan barang berharga. Selain itu, motifnya juga hampir sama, yakni mengganti benda curian dengan buku atau keramik.
[Redaktur: Sandy]