Kuswara menjelaskan kendaraan yang dibakar massa itu tepat berjejer di depan RSUD Mulia. Dia merincikan jumlahnya tujuh unit.
"Kendaraan (milik TNI-Polri) yang dibakar itu ada 7 kendaraan. Tujuh itu, satu (di antaranya) dirusak, tidak dibakar," katanya.
Baca Juga:
Hari Pencoblosan di Puncak Jaya Papua Tengah, Massa Dua Kubu Paslon Saling Serang
Sementara itu, pihak TNI sebelumnya menjelaskan dua dari tujuh mobil yang dibakar dan dirusak itu merupakan mobil dinas milik Dandim dan mobil dinas Wakapolres Puncak Jaya.
"Pemicunya saat dilaksanakan mediasi di RSUD Mulia oleh Forkopimda Puncak Jaya dengan pihak keluarga dan warga, terdapat aksi provokasi oleh sekelompok orang. Sehingga massa yang berkumpul ikut terprovokasi berbuat anarkis," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, Rabu (17/7) malam lalu.
Diberitakan sebelumnya, aparat dari Satgas Yonif RK 753/AVT dilaporkan menembak mati tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (16/7) malam.
Baca Juga:
Putra Kelahiran Serui, Irjen Pol Alfred Papare Menjadi Kapolda Papua Tengah
Dalam keterangannya, Candra Kurniawan selaku Kapendam Cenderawasih mengatakan peristiwa penembakan itu bermula saat aparat mendeteksi keberadaan salah satu OPM Teranus Enumbi bersama beberapa lainnya memasuki pemukiman warga di kampung Karubate, Distrik Muara dengan membawa senjata api.
Seketika itu pula, katanya, aparat dari Satgas Yonif RK 753/AVT menuju lokasi.
"Saat akan ditangkap oleh aparat TNI di kios/warung, gerombolan OPM ini melakukan perlawanan dengan mengeluarkan tembakan, berusaha menembak aparat TNI, sehingga Prajurit TNI melumpuhkan dan menembak gerombolan tersebut," kata Candra dalam keterangan tertulis pada Rabu lalu.