WahanaNews.co, Bandung - Siti Aminah, ibu dari siswi SMK Kesehatan Rajawali, Cihanjuang, Bandung Barat yang meninggal dunia usai mengalami bullying melaporkan kasus yang menimpa mendiang anaknya ke Polres Cimahi. Aminah didampingi kuasa hukumnya melaporkan AN yang diduga sebagai pelaku bullying.
"Kami dari tim kuasa keluarga korban melapor ke Polres Cimahi terkait korban siswi SMK yang mengakibatkan depresi hingga meninggal dunia," ungkap Kuasa hukum keluarga, Debi Agusfriansa Rahayu kepada wartawan di Polres Cimahi, Jumat (14/6).
Baca Juga:
Kematian Siswa SMK di Semarang, DPR Kecam Klaim Gangster yang Tidak Berdasar
Sejumlah barang bukti terkait aksi perundungan yang dilaporkan ke polisi di antaranya video saat korban sakit dan berteriak histeris, bukti percakapan pesan singkat, rekam medis korban, serta keterangan dari sejumlah saksi mata.
“Jadi barang bukti itu sudah kami siapkan dan analisa juga. Kemudian ada juga rekaman yang belum bisa kami sampaikan ke media termasuk barang bukti lainnya belum bisa kami tunjukkan," kata Debi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Dimas Charis Suryo Nugroho mengatakan pihaknya telah menerima adanya laporan terkait kasus dugaan bullying tersebut.
Baca Juga:
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Lestarikan Kain Tenun Lewat Job Fair 2024
"Benar keluarga dari ibu kandung dari almarhumah N sudah diterima satreskrim Polres Cimahi nanti untuk berikutnya kita tunggu untuk diskusinya," kata Dimas.
Sebelumnya, NF siswa kelas 3 SMK Kesehatan Rajawali, meninggal dunia, diduga karena depresi usai mendapat perundungan oleh teman sekolahnya.
Aminah mengatakan anaknya itu, diduga depresi mendapat perlakuan bullying selama 3 tahun dari teman sekolahnya. Tindakan bullying yang dimaksud berbentuk hinaan, cacian hingga mengerjakan tugas sekolah.
Dugaan perundungan itu lantaran sikap anaknya tidak nampak seperti biasa. Aminah menyebut kesehatan anaknya mengalami penurunan dan mulai murung, marah hingga sesekali memberontak.
Terlihat ada gelagat aneh, Siti pun membawa anaknya ke dokter dan hasilnya divonis mengalami gangguan jiwa bahkan harus dirujuk ke rumah sakit jiwa.
"(Saya) Sudah melakukan yang terbaik, yang keluarga saranin (untuk upaya perawatan korban) saya lakukan. Tapi ya mungkin ini jalan dari Allah," kata Aminah, saat dihubungi, dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (11/6).
Ia pun mencari penyebab anaknya sakit. Dari kesimpulannya, diduga anaknya menjadi korban bully. Perundungan terhadap anaknya diduga telah terjadi sejak di bangku SMK, tempat ia belajar.
Aminah mengatakan, terhitung sejak awal Mei anaknya itu, terus mengalami penurunan kesehatan. Hingga akhirnya, akhir Mei 2024 ini anaknya meninggal dunia.
"Sakit tekanan psikis terhitung 8 Mei. Dan meninggal 30 Mei," katanya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]