Menurut dia, petugas saat itu malah terus diserang. Serangan itu membuat salah satu anggota kepolisian menderita luka di kedua lutut dan telapak tangannya. Lantaran kondisi petugas terancam, salah satu personel lainnya langsung mengambil tindakan tegas dengan menembak salah satu pelaku.
Akibatnya, remaja inisial A ini langsung tewas di tempat. Djoko mengaku, jika jasad pemuda A setelah ditembak langsung dibawa ke RS Bhayangkara. Kemudian, pihak kepolisian menghubungi pihak keluarga untuk menjemput.
Baca Juga:
Ciptakan Situasi Aman Melalui Jumat Berkah Antisipasi Kejahatan Jalanan
"Yang bersangkutan yakni saudara A telah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara. Lalu kami serahkan oleh pihak keluarganya," katanya.
Selain menembak pemuda A, Djoko mengaku juga telah meringkus 23 pelaku penyerangan lainnya. Mereka semua ditahan di Mapolresta Palu.
Hasil pemeriksaan sementara, ternyata para kelompok pemuda yang diduga geng motor itu rata-rata masih berstatus pelajar tingkat SMP, SMA dan putus sekolah.
Baca Juga:
Anggota TNI Korban Serangan Geng Motor di Medan Alami Kebutaan
"Hasil pemeriksaan dan identifikasi 23 pelaku ini rata-rata merupakan anak remaja yang usia bersekolah. 20 status pelajar ada SMP dan SMA. Kemudian 2 lainnya putus sekolah," ujarnya.
Lebih lanjut, Djoko menyampaikan beberapa barang bukti yang diamankan dari penyerangan itu. Barang bukti antara lain 1 bilah parang panjang, 1 celurit warna merah, 2 bilah pisau badik, 1 ketapel busur, hingga 3 mata busur. Djoko mengimbau agar warga terutama kalangan orang tua terus melakukan pengawasan terhadap sang anak.
"Agar tidak terlibat dalam kelompok geng motor. Kepolisian tidak akan mentolerir tindakan yang mereka lakukan karena meresahkan masyarakat," kata Djoko.