WahanaNews.co | Di Kota Kediri seorang tenaga harian lepas Satpol PP kota setempat berinisial BS (31 tahun) nekat merampok Perumda Bank Perkreditan Rakyat (BPR) setempat karena dikejar-kejar tagihan pinjol.
Kepala Kepolisian Resor Kota Kediri AKBP Wahyudi mengatakan BS melakukan aksi nekatnya pada 18 Oktober 2022 lalu sekitar pukul 11.30 WIB.
Baca Juga:
Kredit dan Aset BPR Naik, Tapi Jumlah Bank Turun 45 dalam Setahun
Saat itu, dengan menunggangi sepeda motor dia mendatangi kantor Perumda BPR Kota Kediri seorang diri.
Agar tak terlacak, warga kecamatan kota itu melipat pelat nomor motornya. “BS nekat menjalankan aksinya pada siang bolong,” kata AKBP Wahyudi pada Kamis, 27 Oktober 2022.
Setiba di kantor BPR, BS kemudian masuk dan berpura-pura menjadi nasabah. Berdasarkan rekaman kamera pemantau atau CCTV, BS terlihat mondar-mandir dan keluar-masuk kantor bank milik Pemkot Kediri itu sebanyak empat kali.
Baca Juga:
WALHI Jambi dan BPR Terbangkan Layangan Berisi Seruan Tolak Stockpile PT SAS
Mungkin dia ragu dan masih mengumpulkan kekuatan mental. Hingga kemudian BS nekat dan langsung merampas telepon genggam dan duit korban sebesar Rp 20 juta.
Korban sempat melawan. Tersangka kalap lalu menggertak dengan cara mencekik leher korban. BS pun kabur membawa duit yang dirampasnya.
Ditangkap di Tempat Kerja
Menerima informasi perampokan itu, kata Wahyudi, pihaknya bergerak dan melakukan penyelidikan.
Sejumlah saksi dimintai keterangan dan rekaman CCTV dianalisa. Hasilnya, identitas BS terungkap dan dia ditangkap di tempat kerjanya pada Rabu, 26 Oktober 2022, sekitar pukul 22.00 WIB.
Kini, BS ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Kepada awak media, BS mengaku nekat merampok karena dikejar-kejar tagihan di beberapa aplikasi pinjol dan bank.
Duit hasil merampok dia habiskan untuk membayar utang pinjol dan membeli perhiasan serta pakaian. “Saya terlilit utang di pinjaman online dan beberapa bank,” ujarnya. [tum]