WahanaNews.co | Seorang wanita muda asal Desa Lantan, Lombok Tengah berstatus ibu rumah tangga (IRT) yang baru berusia 19 tahun, ditemukan menggantung di dalam rumahnya.
Ternyata FS, demikian inisialnya, dibunuh oleh suaminya MR (20) dibantu mertua korban berinisial S dan ipar korban berinisial SA.
Baca Juga:
Pertamina Grand Prix Of Indonesia Ajang Kebanggaan Masyarakat Lombok
Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah Iptu Redho Rizki Pratama menyampaikan, terbongkarnya kasus tersebut, bermula dari kecurigaan polisi.
Petugas menemukan kejanggalan atas posisi korban yang mulanya sempat diduga bunuh diri.
"Setelah dilakukan olah TKP ditemukan ada kejanggalan dari hasil olah TKP yaitu posisi korban tergantung kakinya menyentuh lantai dan posisi lehernya yang digantung sangat rendah," kata Redho dalam keterangan pers, Rabu (4/1/2023)
Baca Juga:
Buronan BNN Gregor Johann Haas, Diduga Anggota Kartel Sinaloa El Chapo
Redho menjelaskan, dari hasil otopsi ditemukan bekas luka jeratan di bagian kaki korban yang mengarahkan ke korban.
"Intinya ada luka yang mengarah ke pada kekerasan," kata Redho.
Atas hasil olah TKP, polisi melakukan penyelidikan dan memeriksa keluarga terdekat.
"Setelah kami periksa, suami korban mengakui perbuatannya melakukan pembunuhan bersama ibu dan kakaknya," kata Redho.
Redho mengungkapkan, dari keterangan pelaku, motif pembunuhan karena kesal korban sering tidak menuruti perintah suami.
"Para pelaku ini tidak suka sikap korban yang tidak pernah mempedulikan suaminya, sering main HP, tidak mengurus rumah tangga," kata Redho.
Sebelumnya, warga Dusun Pondok Komak, Desa Lantan, Lombok Tengah digegerkan dengan penemuan mayat FS yang diduga gantung diri, Selasa (3/1/2023).
Kapolsek Batukliang Utara Iptu Sribagyo mengungkapkan, mayat ditemukan oleh R (13) adik ipar korban yang saat itu baru pulang dari sekolah.
"Saksi R langsung masuk ke kamar korban dan melihat posisi korban dengan leher terikat tali dan tergantung. Melihat kejadian tersebut, saksi R langsung berteriak memanggil S (mertua korban)," kata Sribagyo.
"S yang juga kejadian itu langsung berteriak memanggil tetangganya yang ada di sekitar rumah, mendengar teriakan S tetangga pun berdatangan dan langsung menghubungi suami korban yang saat itu sedang bekerja di kebun," kata Sribagyo.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas setempat, pada bagian kepala serta muka tidak ditemukan kelainan, sementara pada leher terdapat bekas tali ikatan yang terlihat kebiruan dan bengkak yang diduga akibat jeratan tali.
Pada lutut sebelah kiri ada bekas jeratan tali dan pada lutut sebelah kanan terlihat ada lebam serta lecet.
Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Tanak Beak.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, kedua orangtua korban dan semua keluarga yang hadir sepakat jenazah diotopsi.
"Jenazah korban langsung diberangkatkan menuju Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk diotopsi dengan dikawal langsung oleh tim Inafis Polres Lombok Tengah," kata Sribagyo. [rna]