WahanaNews.co, Cirebon - Selama 8 tahun buron, terungkap bahwa ayah kandung Pegi Setiawan memainkan peran besar dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina Cirebon.
Hal ini diungkap oleh Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan, dikutip Senin (27/5/2024).
Baca Juga:
Sejumlah Nama yang Terseret di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Diketahui, Pegi Setiawan sempat mengganti namanya menjadi Robi selama pelariannya.
Namun, bukan hanya sekedar mengganti nama, ayah kandungnya juga tidak mengakui Pegi sebagai anaknya.
Tindakan ayah yang tidak menganggap Pegi sebagai anak kandung ini diduga adalah cara untuk memuluskan pelarian Pegi.
Baca Juga:
Alasan LPSK Tolak Permohonan Perlindungan 9 Orang dalam Kasus Vina
Menurut Kombes Pol Surawan, Pegi Setiawan mengubah namanya menjadi Robi Irawan sejak 2016 dan pindah tinggal bersama ayah kandung dan ibu tirinya di Katapang, Bandung.
"Di sana, dia tinggal satu kos bersama ayah kandung dan ibu tirinya," jelas Surawan, melansir Tribunnews.
Saat pertama kali tinggal di Bandung dan mengaku bernama Robi Irawan, sang ayah tidak mengenalkan Pegi kepada warga sekitar sebagai anak kandungnya, melainkan sebagai sosok lain dalam keluarga.
"PS (Pegi Setiawan) tidak mengenalkan diri sebagai anak kandung dari ayahnya," ujar Surawan.
Oleh ayah kandungnya, Pegi dikenalkan kepada lingkungan sebagai keponakannya.
Hal ini diakui oleh pemilik kontrakan tempat mereka tinggal. "Demikian juga nama, sudah diganti bukan lagi PS, tetapi menggunakan nama Robi," katanya.
Polisi meyakini bahwa Robi yang dikenal masyarakat di Katapang adalah Pegi, buron kasus Vina Cirebon.
Surawan menjelaskan bahwa pihaknya telah memeriksa dan memintai keterangan ayah kandung Pegi, ibu tiri, pemilik kontrakan, dan lingkungan sekitar.
Namun keterlibatan ayah kandung Pegi Setiawan masih perlu dianalisis lebih lanjut apakah akan ikut menjadi tersangka atau tidak.
"Terkait apakah nanti bisa atau tidak (jadi tersangka), sementara masih kita lakukan analisis dulu terkait keterangan yang diberikan oleh orang tuanya," ungkapnya.
Kepanikan Polisi
Pegi Setiawan atau Pegi alias Perong yang memberanikan diri bersuara dengan suara lantang ketika dihadirkan dalam jumpa pers yang digelar Polda Jabar terkait perkembangan kasus Vina cirebon membuat polisi panik, Minggu (26/5/2024).
Dalam video Tribun Jabar terlihat bahwa saat itu Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast hendak menutup jumpa pers tersebut.
Pegi Setiawan berdiri di hadapan awak media sudah mengenakan baju tahanan biru.
Pegi saat itu itu mendadak memberikan kode tangan.
Kode tangan ini diarahkan kepada awak media meski kedua tangannya itu dalam kondisi terikat ke belakang.
Sontak dua petugas Kepolisian di belakangnya langsung bergerak maju menahan tubuh Pegi Setiawan agar tidak mendekati awak media.
Saat itu, Pegi belum mengatakan apapun, namun kode tangannya di samping badannya masih terlihat.
"Hak tersangka nanti di sidang pengadilan ya," ucap Kombes Jules Abraham Abast ketika Pegi memberikan kode tangan.
Tiba-tiba Pegi mengatakan sesuatu kepada awak media.
Sontak mulut Pegi nyaris ditutup atau dibungkam menggunakan tangan oleh dua petugas yang memeganginya.
Namun nampaknya petugas tidak jadi menutup mulut Pegi Setiawan.
Mereka langsung membawa Pegi keluar dari area jumpa pers dengan cara dipeluk lehernya dari belakang dan samping.
Saat itu terdengar suara Pegi dengan lantang berbicara di hadapan para wartawan.
"Saya tidak pernah melakukan itu pak !" ujar Pegi Setiawan.
Saat itu, Kombes Jules Abraham Abast berusaha menghentikan pernyataan Pegi. "Tunggu, tunggu, tunggu, sabar, tunggu, sabar," kata Jules sambil mengangkat tangan kirinya ke arah dada Pegi dari samping.
Namun, Pegi tidak mengindahkan Jules dan tetap memberanikan diri untuk berbicara di hadapan awak media yang hadir dalam jumpa pers tersebut.
"Saya tidak pernah melakukan pembunuhan itu, itu fitnah, saya rela mati, saya rela mati pak!" ujar Pegi dengan nada lantang sambil digiring petugas keluar area jumpa pers. Ketika digiring keluar, Pegi masih diikuti oleh kamera awak media.
Dia terlihat digiring oleh sejumlah petugas. Ada petugas yang menggiring Pegi, dan ada juga petugas yang berupaya membuka jalan karena dikerumuni wartawan.
Saat itu, Pegi masih berani mengucapkan sesuatu dengan lantang terkait keterlibatannya dalam kasus Vina Cirebon dan soal geng motor.
"Saya rela mati pak, saya rela mati, saya tidak bersalah. Tidak, saya tidak ikutan geng apa-apa, tidak!" teriak Pegi.
"Cukup, cukup," kata petugas yang menggiring Pegi Setiawan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]