WahanaNews.co, Jakarta - Siswa SMKN 4 Semarang berinisial G tewas usai tertembak polisi di bagian pinggul. Pihak sekolah membeberkan ada dua rekan korban yang mengalami trauma.
"Siswa sini tiga, (satu tewas) dua selamat, yang dua masih trauma," kata Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 4 Semarang, Agus Riswantin, mengutip detikcom, Senin (25/11).
Baca Juga:
Viral Pria Paksa Siswa SMAK Gloria 2 Disuruh Sujud Minta Maaf Hingga Mengonggong
Meski begitu, pihak sekolah belum mengetahui penyebab luka korban. Sebab, hingga kini korban belum bisa ditemui.
"Dari orang tua masih belum boleh dikunjungi," tambahnya.
Sementara itu, korban tewas merupakan siswa kelas XI dan yang luka adalah kelas XII. Mereka merupakan siswa yang mengikuti Paskibra.
Baca Juga:
Kasudis Kominfotik Jakbar Berikan Edukasi Anti Korupsi kepada Siswa SDN di Rawa Buaya
Korban G pada bulan lalu mendapat juara 3 saat mengikuti lomba Pasukan Baris Berbaris dalam ajang Porsimamptar di Akpol.
"Kebetulan mereka anak terpilih, karena kebetulan mengikuti ekstra Paskibra, itu anak pilihan," ujarnya.
Sebelumnya, peristiwa itu terjadi di sekitar perumahan Paramount pada Minggu (24/11) dini hari. Polisi yang menembak adalah anggota Sat Res Narkoba.
"Informasinya kan jam 01.00 malam. Habis kerja, melakukan penyelidikan di kantor. Lakukan perjalanan pulang melintas di kantor perumahan Paramount itu," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.
Dia mengklaim polisi itu melakukan tembakan karena hendak melerai tawuran. Pihak yang mengantar korban ke rumah sakit juga disebut merupakan petugas kepolisian.
"Ketika dua geng ini melakukan tawuran, muncul anggota polisi. Kemudian dilakukan upaya melerai, namun ternyata anggota polisi dilakukan penyerangan hingga dilakukan tindakan tegas," ujarnya.
"Yang tertembak korban kena pinggulnya. Satu catatan ketika dibawa rumah sakit yang menolong dari kelompok lawan dari kelompok Seroja plus anggota kita itu. Jam 10.00 pagi kan belum diketahui identitasnya. Dari kelompok Seroja juga tidak mengenali," sambungnya.
Saat ini anggota yang bersangkutan masih didalami perannya saat kejadian. "Terkait peran anggota ini sedang dilakukan pendalaman oleh Paminal," imbuhnya.
Terkait peristiwa tawuran itu, Irwan menyebut ada 12 orang yang dimintai keterangan dan empat orang dijadikan tersangka. Ada beberapa senjata tajam juga yang diamankan. Penyelidikan masih terus dilakukan, termasuk memeriksa polisi yang melepas tembakan.
[Redaktur: Alpredo Gultom]