WahanaNews.co | Polresta Jambi akhirnya menggelar rekonstruksi kasus pembacokan yang dilakukan AR cs, anggota geng motor yang menyerang korbannya di sebuah warung sate di kawasan Simpang Mayang, Simpang III Sipin, Kotabaru, Kota Jambi, pada 15 Januari 2022 lalu.
Dalam reka ulang yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Afrito Marbaro Macan, tersebut terungkap sebanyak 20 adegan yang menyebabkan korban mengalami luka bacok di bagian kepala dan tangan.
Baca Juga:
Lerai Keributan Geng Motor Anggota Ditreskrimsus Polda Jambi Kena Bacok
Tidak hanya itu, hasil rekonstruksi juga mengungkap, bahwa ada tiga pelaku lainnya yang resmi masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Satreskrim Polresta Jambi.
"Ini kita laksanakan untuk melihat secara terang duduk perkara dan kronologis kasus ini, sehingga setelah selesai dilakukan, total ada 20 adegan yang terjadi," kata Afrito, Rabu (2/2/2022).
"Semua berawal dari Taman PKK sampai di TKP pembacokan ini. Rekonstruksi ini dilakukan untuk memperjelas dan menambah keyakinan penyidik mengenai peran dari para pelaku ini," tegasnya.
Baca Juga:
Fakta-Fakta Seorang Wanita Tersangka Kasus Pencabulan 17 Orang Anak di Bawah Umur
Rangkaian kronologis pembacokan dengan tersangka RDA alias A (15) dan ID (15) tersebut diawali dengan adegan tersangka A menjemput tersangka ID menggunakan sepeda motor pada Sabtu (15/1/2022) malam, sekira pukul 22.30 WIB.
Kemudian, keduanya membeli tuak di daerah Persijam dan minum-minum di pos yang berada di belakang Taman PKK.
Tidak lama, datang 2 orang pelaku lain, yakni F dan M, ikut minum-minum bersama.
Tidak lama, keduanya berpisah dan bertemu lagi di daerah Sipin, tepatnya di depan Cafe Soemantri.
Saat itulah pelaku A bertanya kepada pelaku F, "Mau ke mano, Bang?"
Pelaku F kemudian menjawab, "Mau ke Tugu Juang, ado Budak Kuningan."
Mendengar hal tersebut, pelaku A dan ID pergi ke daerah Legok untuk mengambil senjata tajam, dan langsung menuju ke Tugu Keris.
Namun, sesampainya di sana, mereka tidak menemukan pelaku F dan M, lalu mereka terus melaju hingga ke daerah Simpang Mayang.
Pada adegan ke-14, diketahui bahwa pelaku A dan ID melihat pelaku F dan M berhenti di depan warung sate, dan masuk ke dalam.
Saat itulah pelaku A langsung ikut masuk ke dalam warung, sementara pelaku ID menunggu di atas sepeda motor.
Di dalam warung, pelaku A melihat pelaku F dan M sedang mengeroyok korban dengan senjata tajam.
Pada adegan ke-16, pelaku A berlari ke arah korban dan langsung mengayunkan senjata tajam jenis egrek yang dibawanya kepada korban sebanyak satu kali.
Melihat korban bersimbah darah, para pelaku akhirnya melarikan diri.
Untuk para pelaku yang lain, Afrito menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pengejaran.
"Untuk indikasi pelaku lain akan terus kita kejar, selain itu saya juga menghimbau kepada para orangtua dan masyarakat agar dapat mengawasi anak-anaknya, terlebih jika sudah malam hari usahakan agar anak-anak sudah di rumah, kami polisi tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dan kerjasama dari masyarakat," pungkasnya.
Rekonstruksi ini sendiri sempat membuat keadaan di sekitar TKP ramai oleh masyarakat yang penasaran ingin melihat jalannya rekonstruksi, namun petugas yang berjaga dapat mengamankan sehingga situasi dapat berlangsung tertib dan lancar. [dhn]