WahanaNews.co | Rekonstruksi kasus kematian Handi-Salsa telah digelar. Terkuak fakta baru, Trio TNI AD berupaya menghilangkan jejak dengan mengganti warna cat mobil.
Sebelumnya, mereka membuang tubuh Handi dan Salsa ke Sungai Serayu, Jateng, usai terlibat kecelakaan dengan sejoli tersebut di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga:
Diduga Korban Pembunuhan, Ini 8 Fakta Tewasnya Wesly Eks Anggota DPRD Toba
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa turut menyoroti kasus tersebut. Dia menegaskan bahwa oknum perwira menengah yang berkaitan kematian Handi-Salsa merupakan aktor utamanya.
"Dan memang yang menjadi inisiator sekaligus pemberi perintah untuk tindakan yang masuk dalam beberapa pasal tadi, termasuk pembunuhan berencana ini adalah Kolonel P. Nah, sehingga sudah terbukti dari konfrontasi ini," kata Andika saat meninjau vaksinasi massal untuk anak usia 6-11 tahun di SD Plebengan, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Jumat (31/12).
Sekadar diketahui, insiden tabrakan melibatkan mobil pelaku dan sepeda motor korban itu terjadi di Nagreg, Sabtu 8 Desember 2021, pukul 15.20 WIB.
Baca Juga:
Studi Terbaru Menyebut Minum Kopi dapat Kurangi Risiko Kematian
Tiga prajurit TNI, Kolonel Inf Priyanto (Kepala Seksi Intel Kasrem Gorontalo), Kopda Andreas Dwi Atmoko (anggota Kodim Gunungkidul/Kodam Diponegoro) dan Kopda Ahmad Sholeh (anggota Kodim Demak/Kodam Diponegoro), menumpangi mobil Isuzu Phanter bercat hitam dengan nomor polisi B-300-Q.
Mobil itu mengangkut tubuh Handi-Salsa yang semula terkapar di jalan raya. Priyanto bukannya membawa sejoli tersebut ke fasilitas kesehatan. Mobilnya malah tancap gas hingga tiba di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada malam hari di hari yang sama.
Trio TNI itu membuang tubuh Handi-Salsa dari atas Jembatan Sungai Tajum, Desa Menganti, Kabupaten Banyumas. Aliran Sungai Tajum yang bermuara ke Sungai Serayu.