WahanaNews.co | Aksi keji Abdul Latif (48), pria arab pembunuh Sarah (21), terungkap. Ulah keji Abdul Latif yang tak pernah menafkahi hingga janji-janji manis sebelum nikah siri pun terbongkar.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan, mengungkapkan kawin kontrak membuka potensi pihak wanita mengalami kekerasan. Kawin kontrak pun disebut sudah salah sedari awal dalam hal regulasi.
Baca Juga:
Penyiram Air Keras ke Brimob saat Bubarkan Tawuran di Jatinegara Ditangkap Polisi
"Ketika kawin kontrak menjadi fenomena relasi hubungan antara laki-laki dan perempuan, maka potensi adanya kekerasan pasti sangat terbuka," kata Ace Hasan kepada wartawan, Jumat (26/11/2021).
"Kawin kontrak kan sebetulnya menyalahi UU Perkawinan di mana seharusnya pernikahan itu harus terdaftar secara resmi dalam catatan Kantor Urusan Agama (KUA)," ujar Ace menegaskan.
Ace menyebut kawin kontrak adalah bentuk lain pernikahan siri. Kesetaraan relasi pun tak bisa tercapai karena kawin kontrak.
Baca Juga:
Polisi Tangkap Suami Siram Air Keras ke Istri di Prabumulih
"Oleh karena itu, soal kawin kontrak ini sebaiknya dikaji ulang keberadaannya. Relasi kawin kontrak itu menjadikan perempuan sebagai 'komoditas'," kata Ace.
Ace mendukung penindakan tegas terhadap pria arab pembunuh Sarah. Kekerasan dalam kawin kontrak lainnya pun diminta diusut.
"Apa yang terjadi tentang kekerasan terhadap perempuan dalam kasus kawin kontrak harus diusut dan ditindak dengan tegas," kata Ace Hasan.
Informasi yang dihimpun, tindak kekerasan berat tersebut terjadi pada Sabtu (20/11) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Korban yang tengah terlelap tidur, dihampiri suaminya yang merupakan warga negara asing (WNA) asal Timur Tengah.
Korban yang baru dinikahi 1,5 bulan oleh pelaku ini, langsung diikat tangannya menggunakan tali. Pelaku pun membenturkan wajah korban ke tembok sambil memukulinya.
Setelah itu, korban disiram air keras yang diduga sudah disiapkan pelaku sebelumnya. Air keras itu pun membuat korban mengalami luka bakar serius di sekujur tubuh. [rin]