WahanaNews.co | Pria warga Tarakan, Kalimantan Utara berinisial MS (33), tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Pangeran Aji Iskandar, Kelurahan Juata Laut, Kota Tarakan, Sabtu (10/9/2022).
Baca Juga:
ABG Pembunuh Ayah Kandung di Duren Sawit Sehari-harinya Hidup di Jalanan
Pelaku nekat membunuh ibunya lantaran keinginannya untuk menikah tidak direstui. Dengan sadis pelaku menganiaya ibu kandungnya menggunakan badik.
Pada tubuh korban, ditemukan adanya penganiayaan berat berupa sepuluh luka tusuk. Kasat Reskrim Polres Tarakan, Iptu Muhammad Aldi membenarkan adanya peristiwa pembunuhan tersebut.
"Kami sudah menetapkan pelaku menjadi tersangka, pada 11 September 2022 dan saat ini sudah dilakukan penahanan di Mako Polres Tarakan," katanya.
Baca Juga:
Hilangkan Jejak, Penikam Imam Mushala di Jakarta Barat Cukur Rambut dan Kumis
Aldi mengungkapkan, peristiwa itu terjadi bermula pada Sabtu (10/9/2022). Awalnya, pelaku bercerita kepada ibunya, ingin menikah dan membuka usaha.
Saat itu, korban menanyakan dengan siapa pelaku akan menikah. Pasalnya, pelaku diketahui tak memiliki kekasih.
Pelaku pun membenarkan pertanyaan ibunya, bahwa ia tak punya kekasih. Namun, dia ingin dijodohkan dengan salah satu keluarganya.
"Korban menolak pelaku dan mengatakan tidak setuju karena tidak memiliki uang untuk memodali anaknya menikah atau buka usaha," jelas Aldi.
Mendengar penolakan dari ibunya, pelaku hanya diam dan langsung masuk kamar. Saat petang, pelaku mengambil sebilah badik yang ada di lemari.
Badik tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tas oleh pelaku. Pelaku lantas mendatangi ibunya yang saat itu baru selesai mandi dan masih berbalut handuk.
"Pelaku mengunci pintu kamar ibunya dari dalam dan kembali menanyakan keputusan ibunya."
"Tapi korban menjawab dengan jawaban tidak memuaskan yang kemudian menyulut amarah pelaku," bebernya.
Pelaku yang emosi langsung menghujamkan badik sepanjang 25 sentimeter ke arah ibunya.
"Selesai mandi dan saat keluar itulah langsung dilancarkan aksi dri tersangka dengan menikan sebanyak 10 tusukan," kelasnya.
Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka di perut, dada, lengan sebelah kiri, pinggang, dan punggung bagian belakang.
Saat penganiayaan terjadi, korban sempat teriak kesakitan. Teriakan itu didengar oleh saudara pelaku yang berada di kamar sebelah.
Namun, karena pintu kamar terkunci dari dalam, dia hanya bisa berlari keluar dan berteriak minta tolong kepada warga.
Warga kemudian masuk melalui jendela untuk menolong korban, sekaligus mengamankan pelaku. [qnt]