WahanaNews.co | Pria berusia 55 tahun di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) tak kuasa menahan malu dan nekat menghabisi kekasihnya, Syamsidar (60), yang menolak lamarannya.
"Itu mi yang memicu (lamaran pelaku ditolak), katanya dia malu," kata Kanit Reskrim Polsek Bulukumpa Ipda Hasbullah dilansir dari detikcom, Rabu (20/7/2022).
Baca Juga:
Ibu di Deli Serdang Ditetapkan Tersangka Setelah Dua Kali Membunuh Anak Kandungnya
Pembunuhan ini terjadi di Dusun Macconggi, Desa Barugae, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba sekitar pukul 17.50 Wita, Selasa (20/7/2022).
Pelaku membunuh korban dengan cara ditikam badik.
Tak hanya itu, pelaku juga menikam tetangga korban yang bernama Hadra (65). Pelaku menilai Hadra adalah orang yang membujuk korban agar menolak lamaran pelaku.
Baca Juga:
Tragis! Suami di Serdang Bedagai Tikam Istri Saat Live Karaoke di Facebook hingga Tewas
"Jadi setelah pelaku dari rumah si korban (menikam Syamsidar), dia pergi ke rumah rumah Hadra, tapi karena tertutup, dia ketuk pintu dan pas Hadra buka, pelaku langsung menikam, dia tikam di posisi yang sama dengan Syamsidar, perut bagian kirinya," sebut Hasbullah.
Lebih lanjut Hasbullah menjelaskan, Abdul dengan Syamsidar sebelumnya telah menjalin hubungan kekasih dan merencanakan lamaran hingga kesempatan uang mahar.
Syamsidar disebut sempat meminta uang mahar pada Abdul sebesar Rp 10 juta dalam percakapannya melalui sambungan telepon, dan Abdul mengiyakan keinginan pujaan hatinya itu meskipun kemampuan awalnya hanya Rp 7 juta.
Abdul kemudian berusaha memenuhi kekurangan uang mahar yang diminta Syamsidar. Setelah terkumpul, Abdul disebut mengumpulkan keluarganya dengan maksud melamar Syamsidar.
Namun tiba-tiba Syamsidar disebut menolak secara halus dengan dalil si Abdul harus minta izin terlebih dahulu pada anaknya yang tinggal di Makassar.
"Itu dianggap secara halus dia menolak, katanya saya tanya dulu saya punya anak di Makassar. Itu yang memicu. Katanya malu, keluarganya sudah kumpul. Kenapa ada lagi tambahan uang. Kemungkinan ini secara tidak langsung perempuan ini menolak," terang Hasbullah. [rin]